Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sepak bola Indonesia pernah merasakan betapa bahagianya menggenggam dan mengangkat trofi juara SEA Games.
Tepat pada hari ini, 4 Desember 1991, atau 26 tahun silam, Indonesia untuk terakhir kalinya menjadi penguasa sepak bola Asia Tenggara.
Mahkota juara ajang dua tahunan itu sukses direbut pasukan Garuda setelah menumbangkan kekuatan Timnas Thailand di partai puncak.
Pertandingan menentukan untuk kedua tim digeber di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina.
(Baca Juga: 6 Pemain Jebolan Liga 1 Resmi Berlabuh ke Tanah Rival)
Indonesia yang dinahkodai oleh juru racik ternama asal Uzbekistan, yakni Anatoli Polosin, berhasil membuat publik tanah air terharu, sekaligus gembira.
Pasalnya, dalam upaya mendapatkan trofi juara SEA Games 1991, Indonesia melewati berbagai hambatan.
Pada pertandingan final, Indonesia dan Thailand bermain sama kuat hingga penentuan pemenang dari kedua tim harus diselesaikan melalui adu penalti.
Sempat tertinggal dua gol, akhirnya penjaga gawang Indonesia, Edy Harto, sukses menepis dua sepakan pemain negeri Gajah Putih.
Alhasil, algojo terakhir Timnas saat itu, Sudirman, sukses menceploskan bola ke gawang Thailand hingga membuat Indonesia berhak atas juara.
Berkaca dari beberapa catatan yang ada, terhitung sejauh gelaran SEA Games pertama pada 1977, Indonesia baru merengkuh dua medali emas.
Torehan skuat Garuda masih kalah jauh dari Thailand yang sudah menyabet 13 kali juara, serta Malaysia dengan lima gelar juara SEA Games.
Kini, jika ingin merawat memori, beberapa pilar Garuda yang berhasil mengharumkan nama Indonesia masih ada yang berkecimpung di dunia kulit bundar.
Dengan segenap kemampuan dan pengalaman yang dimiliki, sebagian besar mereka memilih untuk mengarsiteki sebuah tim sepak bola Indonesia.
Seperti Widodo Cahyono Putro bersama Bali United, Aji Santoso dengan Persela Lamongan, dan Kas Hartadi di Kalteng Putra.