Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Kami berkonsultasi dulu dengan Pemerintah Daerah karena tanah di tempat bangunan itu berdiri adalah milik keraton. Jadi, kami berharap diberi kewenangan atau hak mengelola lahan tersebut, termasuk bangunannya,” kata Triyandi Mulkan yang sebelumnya menjadi Plt Ketua Umum Asprov PSSI DIY menggantikan Hadianto Ismangoen yang mengundurkan diri karena menjabat sebagai Ketua Umum KONI DIY.
Bila diberi hak pengelolaan, Asprov PSSI DIY pun mendapatkan dana keistimewaan.
Pasalnya, Monumen PSSI termasuk warisan budaya. Gedung pun tidak boleh lagi dipakai secara sembarangan.
“Gedung tidak boleh lagi digunakan sembarangan. Kami juga akan merawat bangunan itu tanpa mengubah bentuk aslinya.
Tentu sayang bila bangunan bersejarah itu tidak dirawat,” terang dia.
“Tidak menutup kemungkinan gedung itu menjadi museum sepak bola. Kami pun harus berkonsultasi dengan para arsitek bila ingin mengubah peruntukannya. Bila menjadi museum, lalu diisi dengan apa yang kira-kira membuat masyarakat makin tahu tentang sejarah yang terkait dengan sepak bola,” terangnya.
Apa pun, masyarakat sepak bola tidak berharap bangunan bersejarah itu tak terawat. Apalagi bangunan itu sudah menjadi warisan budaya.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on