Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Provinsi Papua kembali menjadi juara turnamen sepak bola putri Pertiwi Cup 2017. Papua juara setelah mengalahkan Kalimantan Barat dengan skor 2-1 pada final di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Rabu (13/12/2017) petang.
Sementara itu, posisi ketiga turnamen sepak bola putri ini direbut oleh tim dari Provinsi Bangka Belitung.
Mereka sukses mengalahkan tim sepak bola wanita Jawa Barat dengan skor telak 5-0.
Untuk penghargaan tim fair play Pertiwi Cup 2017 jadi milik tuan rumah Sumatera Selatan.
(Baca juga: 7 Pemain Asing ASEAN yang Sementara Resmi Gabung Klub Liga Super Malaysia, Indonesia Disalip Singapura)
Dengan menjadi juara turnamen edisi 2017, Papua sukses mempertahankan status jawara dalam tiga kali pelaksanaan turnamen ini.
Sebelumnya pada turnamen edisi 2012, 2014, dan 2017, Papua selalu jadi juara.
Untuk 2015 dan 2016, turnamen tidak diselenggarakan karena PSSI dan sepak bola Indonesia terkena sanksi FIFA.
Pelatih Papua, Samuel Weay mengakui, timnya dalam keadaan kurang stabil, karena beberapa pemain mengalami cedera saat menang atas Bangka Belitung di semifinal.
(Baca juga: Kontroversi Pembatasan Usia Pemain di Liga 1 Musim 2017, Kini Dirasakan Klub Liga Singapura)
"Puji syukur, kami bisa menang karena ada tiga pemain yang mengalami cedera."
"Walaupun sudah dilakukan fisioterapi, tetapi semangat mereka luar biasa," ujar Samuel.
Samuel mengakui, dalam timnya banyak pemain nasional, ada sekitar 60 persen. Sehingga, saat tiga pemain mereka cedera, tetap terlihat stabil.
"Pemain yang cedera antara lain: Leni Laila, Gombo, Novia, dan Gerda. Tetapi, saya lihat mereka bermain sangat baik," kata Samuel.
(Baca juga: Striker Timnas Thailand, Teerasil Dangda Berpeluang Besar Gabung Klub Liga Jepang)
Selain menjadi juara, Papua juga menempatkan salah satu pemainnya, Yudith Herlina Sada sebagai pemain terbaik Pertiwi Cup 2017.
Yudith berharap setelah turnamen ini diharapkannya masih ada pembinaan dan ajang lainnya.
"Kami berharap setelah turnamen ini akan ada pembinaan, agar sepak bola putri bisa terus berkembang sama seperti sepak bola putra," ujar Yudith.