Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya sangat kecewa ketika mereka meniadakan penghargaan Pelatih Terbaik, sangat kecewa. Kami sudah bekerja keras," kata Simon McMenemy saat ditemui BolaSport.com di National Youth Training Center, Sawangan, Depok, Rabu (3/1/2018).
"Saya sendiri bekerja teramat keras untuk membuat tim ini menjadi lebih baik. Sukses dibagi bersama oleh tim," ucap Simon lagi.
(Baca Juga: Perlakuan dan Tuduhan terhadap Evan Dimas Serta Ilham Udin Sangat Tidak Adil)
Adapun Simon McMenemy belakangan didaulat sebagai pelatih Indonesia Selection kontra timnas Islandia pada 11 Januari.
PSSI menyebut penunjukan itu sebagai penghargaan atas pencapaian sang pelatih.
"Hal ini adalah penghargaan bagi McMenemy yang membawa Bhayangkara FC menjuarai Liga 1," begitu tulis PSSI dalam rilisnya.
Hanya, penunjukan ini sepertinya tak bisa mengobati kekecewaan Simon McMenemy sepenuhnya.
"Saya membawa tim berisi mayoritas pemain muda menjadi juara, dua di antaranya kini bermain di Malaysia dan lima pemain dipanggil ke timnas. Tetapi, mereka membatalkan penghargaan tanpa penjelasan apa pun," tutur Simon McMenemy.
"Satu piala yang ingin saya menangi adalah sebagai pelatih dan kemudian merasakan tepukan di punggung dari orang saat mereka mengatakan saya sudah bekerja bagus. Kesan yang muncul adalah mereka tidak ingin saya menjadi Pelatih Terbaik," kata Simon lagi.
Simon mengatakan, ia berpikir bahwa pelaku sepak bola bisa menghargai orang yang bekerja keras dan sukses di sepak bola.
"Tetapi, mungkin saya berharap terlalu banyak," kata lelaki Skotlandia berusia 40 tahun itu.
A post shared by PSSI - FAI (@pssi__fai) on