Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Klub Prancis tempat Egy Maulana Vikri menjalani trial, yakni Saint Etienne, punya rekam jejak bagus menetaskan pemain binaan akademinya ke kancah profesional.
Pemain Timnas U-19 Indonesia, Egy Maulana Vikri, belakangan ramai dikaitkan dengan klub kontestan kasta teratas Liga Prancis Saint Etienne.
Hal ini tak lain berkat uji coba yang dijalani Egy Maulana Vikri di klub tersebut.
Bila akhirnya betul-betul bergabung dengan klub berjulukan Si Hijau tersebut, penikmat sepak bola Indonesia boleh optimistis dengan masa depan Egy Maulana Vikri.
(Baca Juga: Toulon Tournament Jadi Start Egy Maulana Menggoda Eropa)
Kendati bukan yang terbaik, akademi junior Saint Etienne punya rekam jejak cukup paten dalam menetaskan pemain binaannya ke kancah profesional.
Pada 2015, situs Talksport memasukkan akademi junior Saint Etienne dalam 10 Besar tim akademi yang paling banyak mendatangkan uang dari hasil penjualan pemain binaannya ke klub lain.
Hanya dalam periode tiga tahun terhitung sejak 2012, Saint Etienne telah mendapatkan 32,8 juta euro atau sekitar 526,73 miliar rupiah (kurs 1 euro = Rp 16.058).
Pendapatan terbesar Saint Etienne adalah saat melego bek tengah Kurt Zouma ke Chelsea pada 2014 dengan banderol 14,6 juta euro.
Saint Etienne juga meraup 13 juta euro ketika menjual Bafetimbi Gomis ke Lyon pada 2009, sementara penjualan Josuha Guilavogui ke Atletico Madrid pada 2013 mendatangkan fulus senilai 10 juta euro.
Di antara seluruh jebolan akademi Saint Etienne yang saat ini masih aktif bermain, aset terpanas tak lain Faouzi Ghoulam.
Faouzi Ghoulam dilepas ke klub Italia, Napoli, pada 2014 dengan harga 5 juta euro, tapi kini nilai pasar sang pemain melonjak menjadi 25 juta euro.
(Baca Juga: Bocoran Egy Maulana kepada Indra Sjafri soal Saint Etienne)
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, belakangan disebut sangat meminati jasa bek kiri yang baru berusia 26 tahun tersebut.
Akademi junior Saint Etienne juga pernah melahirkan legenda sekelas Loic Perrin.
Melakoni debut pada musim 2003, Loic Perrin masih bertahan di Saint Etienne dan kini sudah melakoni 382 pertandingan.
Perrin, bek tengah yang piawai bermain sebagai gelandang bertahan itu, diakui sebagai salah satu bek tengah terbaik di Ligue 1.
Jalannya ke timnas Prancis hanya terhambat oleh menumpuknya stok bek tengah berkualitas yang memperkuat Les Bleus.