Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Herman Dzumafo: Gol ke Gawang Persela Bukan Pembalasan Dendam

By Andrew Sihombing - Jumat, 26 Januari 2018 | 11:05 WIB
Striker Bhayangkara FC, Herman Dzumafo, berebut bola dengan bek PSIS Semarang, Petar Planic, pada laga pertama Grup E Piala Presiden 2018 Bhayangkara FC di Stadion Gajayana Malang, Jawa Timur, Sabtu (20/01/2018) sore. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Penyerang veteran milik Bhayangkara FC, Herman Dzumafo Epandi, enggan menyebut gol yang diciptakannya ke gawang Persela di laga Grup E Piala Presiden 2018, Kamis (25/2/2018), sebagai jawaban atas perlakuan Laskar Joko Tingkir padanya dulu.

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan tersebut, Herman Dzumafo Epandi membuka keunggulan The Guardians lewat sontekannya di menit ke-34. 

Itulah gol perdana penyerang naturalisasi berusia 37 tahun tersebut bagi Bhayangkara FC di laga kompetitif. 

Hanya, Dzumafo sedikit menyayangkan kontribusi golnya urung membawa tim asuhan Simon McMenemy memenangi laga karena Persela bisa menyamakan skor di menit ke-80 lewat anak muda Sugeng Efendi. 

"Sayang sekali kami akhirnya tidak bisa menang," kata eks PSPS Riau ini kepada BolaSport.com.

(Baca Juga: Persela Vs Bhayangkara FC - Gol Perdana Herman Dzumafo Bawa Bhayangkara Unggul di Babak Pertama)

Gol Dzumafo punya sisi menarik karena bisa dianggap sebagai bentuk balas dendamnya atas perlakuan Persela di turnamen ISC A 2016. 

Pada pertengahan musim ketika itu, manajemen Persela mencoret Dzumafo karena performanya dianggap tak sesuai harapan. 

Dzumafo ketika itu mencetak 4 gol dalam 16 pertandingan. 

"Gol ini bukan jawaban bagi Persela. Saya sekarang bermain buat Bhayangkara dan itu berarti semua gol juga buat Bhayangkara," ucap Dzumafo.

Lelaki asal Kamerun ini kemudian sempat tidak punya klub sebelum direkrut oleh PSPS Riau untuk Liga 2 begitu resmi mendapat status WNI.


Gelandang Bhayangkara FC, Wahyu Subo Seto (kanan), berebut bola dengan bek PSIS Semarang, M. Rio Saputra, dalam laga pertama Grup E Piala Presiden 2018 di Stadion Gajayana Malang, Jawa Timur, Sabtu (20/01/2018) sore. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Total 11 gol diciptakannya bagi Askar Bertuah di Liga 2 2017. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan Bhayangkara FC merekrutnya. 

Bersama tim milik Kepolisian Negara Republik Indonesia tersebut, Dzumafo sadar betapa berat beban yang dipikulnya karena datang menggantikan posisi penyerang sekaliber Ilija Spasojevic.

Dzumafo berharap mulai bisa membuktikan kepantasannya sebagai ujung tombak anyar lewat gol ke gawang Persela tersebut.

"Menggantikan peran Spaso di tim ini memang berat dan tidak mudah. Tapi, mengingat Bhayangkara mengontrak saya, bisa jadi sayalah yang mereka cari," ujar Dzumafo. 

Namun, gol ini tidak lantas berarti posisi Dzumafao di tim utama sudah digaransi. Bhayangkara FC belakangan menyebut tengah mencari striker baru setelah Zah Rahan Krangar dipastikan tak bisa masuk ke Indonesia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P