Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Madura United menelan kekalahan pada derbi Suramadu kontra Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (29/1/2018).
Bermain dihadapan ribuan tuan rumah, skuat yang berjuluk Laskar Sape Kerap itu kalah 0-1 berkat gol indah pemain Persebaya, Feri Pahabol pada menit ke-29.
Terkait kekalahan tersebut, pelatih Madura United, Gomes de Oliviera membantah jika timnya kalah karena mental.
Menurut Gomes, bermain di hadapan 50.000 suporter lawan bukan hal yang baru bagi pemainnya.
Ia menilai tekanan seperti itu tak berpengaruh bagi pemain senior yang sudah memiliki jam terbang banyak.
(Baca Juga: Akibat Gol Bunuh Diri, Siswa SD di Kediri Dikeroyok Hingga Lumpuh dan Masuk ICU)
"Kami kalah bukan karena mental, karena tim kami dihuni banyak pemain senior, jadi mereka biasa mendapat teriakan dari puluhan ribu suporter," ujar Gomes seperti dikutip BolaSport.com dari Tribun Jatim.
Pelatih asal Brasil ini mengatakan kekalahan timnya ada pada faktor postur tubuh pemain.
Diakui Gomes, Persebaya memiliki banyak pemain berpostur tubuh kecil.
Hal itulah yang menjadi keunggulan Persebaya dan justru menjadi malapetaka bagi Madura United.
(Baca Juga: Musim Ini, Persiraja Banda Aceh Diperkuat Beberapa Pemain Asal Kota Medan)
"Kami sudah lakukan penjagaan, tapi begitulah, pemain kecil selalu merepotkan. Kami dibuat repot. Mereka sangat lincah dan cepat," tutup Gomes.
Meski kalah dari Persebaya, Madura United tetap lolos ke babak 8 besar Piala Presiden karena predikat runner-up terbaik.