Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Piala Presiden sudah memasuki babak delapan besar dan digelar di Stadion Manahan, Solo, 3-4 Februari 2018.
Pada pertandingan hari kedua, sekitar 15 anak berusia dibawah umur membawa barang terlarang senjata tajam ke Stadion Manahan, Solo.
Bocah-bocah ini kemudian langsung diamankan pihak kepolisian yang bekerja sama dengan TNI untuk kemudian dipulangkan ke orang tuanya.
Hal tersebut disampaikan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono, saat konferensi pers usai laga Persija Vs Mitra Kukar ada Minggu (4/2/2018).
(Baca Juga: Tumbangkan Mitra Kukar, Persija Jumpa PSMS Medan di Semifinal Piala Presiden)
Menurut Condro, bocah yang membawa senjata tajam ini ditindak dengan cara dibina terlebih dahulu kemudian dipulangkan ke orangtuanya.
"Kemarin 15 anak-anak yang membawa senjata tajam, rataan usiannya sekitar 13-16 tahun. Kasihan anak-anak ini masih kecil sudah membawa senjata tajam. Mereka mengaku tidak tahu kalau itu melanggar hukum. Mereka kami tangkap, kami bina, dan kami antar ke rumah ketemu orang tuanya," kata Condro.
Di sisi lain, Condro mengapresiasi seluruh jajarannya, panpel, dan TNI karena sudah bersama-sama menjaga suasana kondusif gelaran Piala Presiden di Solo
"Kami berupaya mempersiapkan dengan berkoordinasi dengan Polda sekitar kota Solo, TNI, dan panpel. Alhamdullilah, kerja sama dengan klub, suporter, dan panitia membuat situasi keamanan pertandingan di Solo kondusif," ucap Condro.
Condro juga mengapresiasi suporter yang dewasa dengan tidak menyalakan flare selama gelaran delapan besar Piala Presiden di Solo.
"Evaluasinya, tidak ada asap dan flare. Itu jadi catatan bagi kami untuk apresiasi suporter yang datang ke sini," ujar Condro.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada