Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tengok jadwal MBR pada September dan Oktober 1996 berikut ini:
Pasukan Henk Wullems saat itu bermain dalam 5 pertandingan hanya dalam tempo 9 hari!
Paling edan adalah jadwal antara laga terakhir babak 12 besar dan partai kedua versus South China.
Sabtu (28/9/1996), MBR masih menjalani pertandingan 12 besar pamungkas di Stadion Siliwangi, Bandung.
Minggu (29/9/1996), mereka sudah harus melakoni pertandingan di Hong Kong menghadapi South China!
"Kagok edan, juara sakalian," menjadi slogan MBR ketika menghadapi periode pada tersebut.
Frasa tersebut apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi, "tanggung gila, mending sekalian jadi juara."
"Paling-paling karier saya di sepak bola tinggal beberapa tahun lagi, lalu habis," kata Peri Sandria ketika itu kepada Harian KOMPAS.
"Saya ingin menorehkan tinta emas di pengujung karier ini, dan sekarang lah kesempatan terbaik," tekad Peri.
"Keedanan" MBR menjalani musim Liga Indonesia II pada 1996 itu pun berakhir manis.
Mastrans Bandung Raya menjadi kampiun dengan mengalahkan PSM Makassar di Senayan dan Dejan Gluscevic menjadi top scorer kompetisi.
Akankah kegilaan serupa dilakukan Persija atau Bali United pada Piala Presiden 2018 ini?
Simak, Klub asal Myanmar Bakal Memperberat Langkah Bali United di Piala AFC 2018