Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tompi, Edo Kondologit, dan Simbolisasi Hiburan di Final Piala Presiden 2018

By Andrew Sihombing - Sabtu, 17 Februari 2018 | 11:12 WIB
Ketua Steering Committee Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait (tengah), bersama penyanyi Tompi (kiri) dan Edo Kondologit (kanan) dalam sesi geladi bersih babak final Piala Presiden 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (16/2/2018). (ANDREW SIHOMBING/BOLASPORT.COM)

Ketua Steering Committee Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait ternyata turut memikirkan hal-hal detail seperti hiburan di sela-sela pertandingan perebutan tempat ketiga dan final Piala Presiden 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (17/2/2018).

Hal ini terlihat dalam geladi bersih di SUGBK sehari sebelumnya ketika Ara, sapaan Maruarar Sirait, membahas pertunjukan musik yang digelar di sela pertandingan.

Selain lagu-lagu komersil yang disiapkan oleh televisi pemilik hak siar, politikus dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tersebut rupanya merancang sesi tersendiri.

Ara rupanya sudah menunjuk beberapa orang untuk menyanyikan lagu-lagu nusantara dari daerah asal tim yang bertanding.

(Baca Juga: Tiket Final Piala Presiden 2018 Ludes, Panitia Siapkan Layar Raksasa)

Lagu-lagu yang dinyanyikan antara lain Anak Medan (Sumatera Utara), Kabile-bile (Sumatera Selatan), hingga Jali-Jali (Jakarta).

"Lagu-lagu itu sekaligus menghormati tim yang akan bertanding serta pendukungnya. Saya memikirkan sampai ke sana," tutur Ara di sesi rehearsal yang disaksikan BolaSport.com.

Ara rupanya juga memiliki alasan tersendiri meminta dua penyanyi papan atas Indonesia, yakni Tompi dan Edo Kondologit, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum pertandingan.


Ketua Steering Committee Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait, saat berada di sesi geladi bersih babak final Piala Presiden 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (16/2/2018).(ANDREW SIHOMBING/BOLASPORT.COM)

Hal ini bukan karena keduanya sama-sama merupakan musisi jazz.

"Kita Indonesia. Tompi putera Aceh, orang Indonesia. Edo putera Papua, orang Indonesia. Bersatu untuk Indonesia. Saya pikir itu secara simbolis kita tunjukkan di tempat ini dengan baik," tutur Ara.

Teuku Adifitrian, nama asli Tompi, memang lahir di Lhokseumawe, Aceh, sedangkan Edo Kondologit berasal dari Sorong, Papua.

"Saya rasa itu bagus dan mereka juga penyanyi yang berkualitas," kata Ara.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P