Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bali United Gagal Juara, Pemahat Trofi Piala Presiden Kecewa Karyanya Batal Kembali ke Bali

By Stefanus Aranditio - Minggu, 18 Februari 2018 | 19:51 WIB
Pemahat, Ida Bagus Lasem menyelesaikan trofi piala presiden di Desa Kemenuh, Gianyar, Sabtu (26/9/2015).Trofi yang berbahan dasar kayu jati Bojonegoro ini akan diberikan Presiden Jokowi kepada tim Juara Piala presiden 2015 di Gelora Bung Karno oktober mendatang. Saat ini proses pengerjaan trofi mencapai 90 persen. (TRIBUN BALI/RIZAL FANANY)

Pemahat trofi Piala Presiden, Ida Bagus Lasem (75) terlihat antusias menyaksikan pertandingan final Piala Presiden 2018 antara Persija Jakarta Vs Bali United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (18/2/2018) malam WIB.

Usia yang tak muda lagi tak menyurutkan semangatnya untuk mendukung tim kebanggaan masyarakat Bali, Bali United.

Ida Bagus Lasem sebelumnya berharap Bali United mengalahkan Persija dan mahakarya yang sudah ia pahat pulang ke Bali.

Sebenarnya Ida diundang oleh manajemen Bali United untuk menyaksikan langsung di SUGBK, namun ia menolak karena alasan kesehatan.

Ia hanya menyaksikan lewat layar televisi di kediamannya di Kemenuh, Sukawati, Gianyar, Sabtu (17/2/2018) malam WITA.

(Baca Juga: Sandiaga Uno: SUGBK Stadion Kelas Dunia, Penontonnya Kelas Tarkam)

Sejak awal laga ia tampak antusias menyaksikan laga final tersebut. Tak jarang ia menaikkan kacamatanya yang melorot turun.

Saat Bali United gagal memasukkan gol di babak pertama tampak ia menggelengkan kepalanya, menyayangkan kesempatan emas yang tak berbuah gol manis.

Dua gol Persija di babak pertama membuat Ida Bagus Lasem makin serius menonton dan tak beranjak dari tempat duduknya.


Pemahat, Ida Bagus Lasem menyelesaikan trofi piala presiden di Desa Kemenuh, Gianyar, Sabtu (26/9/2015).Trofi yang berbahan dasar kayu jati Bojonegoro ini akan diberikan Presiden Jokowi kepada tim Juara Piala presiden 2015 di Gelora Bung Karno oktober mendatang. Saat ini proses pengerjaan trofi mencapai 90 persen. (TRIBUN BALI/RIZAL FANANY)