Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala Presiden 2018, Turnamen 'Zaman Now', dan Inspirasi Gen Z

By Segaf Abdullah - Minggu, 18 Februari 2018 | 19:53 WIB
Persija Jakarta menjuarai Piala Presiden 2018 seusai mengalahkan Bali United dengan skor 3-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (17/2/2018) malam WIB. (FERY SETIAWAN/BOLASPORT.COM)

Aman dibilang bahwa Piala Presiden 2018 adalah turnamen modern atau yang biasa dilekatkan dengan frase "zaman now".

Harus diakui, panitia Piala Presiden 2018 melek dengan pola dan perilaku masyarakat Indonesia beberapa tahun belakangan.

Pendekatan melalui media sosial berbasis foto dan video menjadi metode yang dinilai efektif mengampanyekan penyelenggaraan turnamen pramusim paling prestis tersebut.

Maklum, Indonesia masih belum menjadi bangsa pembaca. Maka, gambar bergerak mau pun tidak bergerak pun masih menjadi primadona.

Meski begitu, turnamen yang diinisiasi oleh Maruarar Sirait dan Erick Thohir sejak 2015 itu juga tetap tersuguh lewat berita teks di situs liga-indonesia.id.

"Konsep umum tetap pemberitaan. Namun, kami memang mencoba mengikuti tren," ucap ketua tim media Piala Presiden 2018, Hanif Marjuni kepada BolaSport.com.

"Di negara ASEAN, tren terkini menunjukkan bahwa orang lebih banyak mengakses Instagram ketimbang situs berita itu sendiri," tutur dia.

 

Terdiri dari 7-10 orang, tim media Piala Presiden 2018 menyajikan data, fakta, dan cuplikan gol setiap pertandingan yang juga informatif bagi pewarta.

"Kami juga belajar banyak dari tim-tim luar negeri. Bagaimana mereka berkreasi, bagaimana mereka menyampaikan informasi yang infromatif, mengena, dan tidak bertele-tele," ujar Hanif

Hiburan Mengedukasi

Pada era serbadigital, sepak bola bukan lagi hiburan rakyat yang hanya bisa disaksikan via televisi atau datang langsung ke stadion.

Piala Presiden 2018 pun menjadi salah satu turnamen yang juga dapat ditonton dimana pun melalui gawai dan ponsel cerdas lewat fitur live streaming dari situs yang tersedia.

Terbukti, antusiasme masyarakat dapat terhitung lewat rating dan share yang sangat tinggi.

Bahkan, share pada duel babak delapan besar antara Persebaya Surabaya kontra PSMS Medan mencapai angka 25,8.

 

[VIDEO] Sayang. #PialaPresiden #SepakbolaIndonesia

A post shared by Go-Jek Traveloka Liga 1 (@liga1match) on

Apalagi, mayoritas pertandingan pada turnamen ini disiarkan langsung pada jam tayang utama alias prime time.

Artinya, memilih menyaksikan drama sepak bola di Piala Presiden 2018 adalah pilihan bijak ketimbang drama pernikahan Vicky Prasetyo dan Angel Lelga di stasiun televisi sebelah.

Inspirasi Gen Z

Generasi Z adalah orang-orang yang lahir pada generasi internet.

Banyak versi yang menyebutkan rentang tahun kelahiran individu yang termasuk dalam generasi tersebut.

Salah satunya yakni, Badan Statistik Kanada yang menghitung Generasi Z dimulai dari anak-anak yang lahir pada 1993-2011.

Menilik data di atas, pendekatan Piala Presiden 2018 lewat media sosial tentu beririsan dengan banyak Gen Z.

Boleh jadi, aksi kakak-kakak pesepakbola dari 20 tim yang bertanding menginspirasi adik-adik yang sedang asyik bergulir di media sosial.

Siapa tahu, 5-10 tahun lagi ada salah satu pemain timnas Indonesia yang bilang, "Saya akhirnya memilih menjadi striker setelah melihat tendangan salto Marko Simic di final Piala Presiden 2018."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P