Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menteri Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Imam Nahrawi, akhirnya sudah mengerti terkait keputusan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, untuk mengambil cuti memimpin federasi sepak bola Indonesia itu.
Edy mengambil cuti sejak 18 Februari sampai 30 Juni mendatang untuk fokus menjadi Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2022.
Sebelumnya, Imam sempat bertanya-tanya apakah keputusan Edy untuk cuti itu melanggar peraturan FIFA atau tidak.
Namun Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, dan Sekjen PSSI, Ratu Tisha, sudah memberikan penjelasannya bahwa cuti dari Edy tidak melanggar statuta FIFA.
Jawaban itu diucapkan pihak PSSI saat menggelar pertemuan dengan Imam di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2018).
"Sudah disampaikan kepada saya bahwa ternyata tidak ada larangan dalam regulasi. Pak Edy cuti hanya posisi struktur, tapi kehadiran, peran, fungsi, sudah dibagi tugas dengan baik," kata Imam.
Lebih lanjut Imam mengatakan bahwa pemerintah tidak mau mengintervensi terkait status cuti dari Edy.
Pria asal Bangkalan, Madura, itu memberikan kepercayaan penuh kepada PSSI bisa menjalankan rodanya dengan sangat baik.
"Pemerintah berpatokan pada statuta seperti apa karena kami tidak ingin ada lagi intervensi. Tapi kami juga ingin lokomotif berjalan dengan baik dengan kepemimpinan yang hadir," kata Imam.
Demi Kalahkan Global Cebu FC, Irfan Bachdim Hubungi 'Pembisik' https://t.co/zanM7QwD4Q
— BolaSport.com (@BolaSportcom) February 21, 2018
Sebelumnya Imam kaget dengan status cuti yang diambil oleh Edy.
Sebab, PSSI saat ini sedang bersiap diri untuk membawa timnas U-23 Indonesia berprestasi di Asian Games 2018.
Komite Eksekutif (Exco) PSSI pun telah menunjuk Joko Driyono sebagai plt ketua umum PSSI.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada