Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Bali United, Widodo C. Putro, harus mereparasi kelemahan besar yang terlihat dari timnya bila ingin meraih hasil maksimal di laga lanjutan Grup G Piala AFC 2018 kontra FLC Thanh Hoa, Rabu (7/3/2018).
Bali United berada di posisi sulit untuk lolos dari fase grup Piala AFC 2018.
Serdadu Tridatu saat ini baru mengoleksi 1 poin dari sepasang laga dan terdampar di peringkat ketiga.
Koleksi nilai Bali Uniter berselisih lima dari pemuncak klasemen Grup G, Yangon United.
(Baca Juga: Bek Muda Bali United Ungkap Perbedaan Kompetisi Indonesia dan Asia)
Tak pelak kemenangan atas Thanh Hoa menjadi target mutlak bila ingin menjaga kans lolos ke babak selanjutnya.
"Pertandingan melawan Thanh Hoa sangat penting bagi kami. Kami baru mengoleksi satu poin dan kemenangan akan membuat peluang lolos ke babak berikutnya tetap terbuka," tutur bek kanan I Made Andhika Wijaya seperti dikutip BolaSport.com dari situs resmi Bali United.
Hal serupa disampaikan Ricky Fajrin.
Kami ingin menang untuk menjaga peluang lolos ke babak berikutnya. Kami benar-benar membutuhkan tiga poin setelah baru mengoleksi satu poin di dua pertandingan," tutur bek kiri berusia 22 tahun tersebut.
Entah disadari atau tidak, ternyata harapan Bali United juga tergantung pada kedua pemain ini.
Hal ini tak lepas dari skema empat gol yang diderita Bali United dalam sepasang duel Piala AFC 2018.
Tiga gol dari Yangon United plus sebiji dari Global Cebu diawali oleh operan dari sektor sayap.
Rinciannya, dua gol terjadi setelah memaksimalkan operan dari sayap kiri pertahanan dan sepasang lagi dari sisi sebelahnya.
Patahnya sayap-sayap pertahanan ini menjadi hal yang mengkhawatirkan bila melihat karakter permainan Thanh Hoa.
Klub asal Vietnam tersebut gemar menyerang dengan memanfaatkan lebar lapangan dan melepas umpan silang.
(Baca Juga: Pelatih Thanh Hoa: Piala AFC Ini Hanya Batu Loncatan)
Hal ini tak lepas dari dua menara yang dimiliki di lini depannya, yakni Edward Ofere dan kapten Pape Omar Faye.
Edward Ofere, pemain asal Nigeria berusia 31 tahun, punya tinggi badan 190 cm, sementara Pape berpostur 188 cm.
Adapun bek paling tinggi Bali United adalah Ahn Byung-keon, yang tingginya "cuma" 188 cm.
Karenanya, daripada menguji peruntungan dalam duel udara di depan kotak penalti, lebih bijak bila Bali United mematikan suplai umpan silang Thanh Hoa.
A post shared by TABLOID BOLA (@tabloid_bola) on