Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tuntas sudah dua gelaran turnamen pra-musim bergengsi di sepak bola tanah air pada jeda kompetisi resmi musim 2018.
Publik baru saja disajikan hiburan dalam turnamen pra-musim sarat gengsi, yakni Piala Presiden 2018 dan Piala Gubernur Kaltim 2018.
Piala Presiden kali ini merupakan episode ketiga setelah digulirkan sejak musim 2015, sementara Piala Gubernur Kaltim baru dua kali dihelat.
Persamaannya, baik Piala Presiden maupun Piala Gubernur Kaltim kali ini sama-sama menelurkan juara baru.
(Baca Juga: 5 Penemuan Terbaik di Ajang Pramusim 2018, Tiga Diantaranya Sosok Kiper)
Persija Jakarta keluar sebagai jawara Piala Presiden 2018, sementara Sriwijaya FC sebagai juara PGK 2018.
Namun di balik itu, banyak perbedaan-perbedaan mencolok yang sejatinya tak banyak disorot publik.
Lebih mengerucut lagi, BolaSport.com memantau bahwa dua ajang tersebut menjadi panggung tersendiri bagi nama-nama asing dan lokal.
Artinya, jika Piala Presiden 2018 adalah pentas unjuk kegagahan bagi sosok asing, maka di Piala Gubernur Kaltim adalah ajang milik lokal.
Jika melihat dari beberapa torehan di Piala Presiden 2018, gelar top scorer dan pemain terbaik keduanya direbut oleh Marko Simic, striker Persija.
Sementara di Piala Gubernur Kaltim ada Alberto Goncalves, striker Sriwijaya FC yang baru saja menjadi WNI, sukses merebut gelar top scorer.
Meski pada gelar pemain terbaik direbut Makan Konate, gelandang asal Mali milik Sriwijaya FC, setidaknya beberapa nama lokal masih mengemuka.
(Baca Juga: Gawat, Timnas Indonesia Terancam Tak Dilatih Luis Milla pada Piala AFF 2018)
Misal lain yakni menyoal posisi sang arsitek. Persija Jakarta sukses merebut juara Piala Presiden di bawah komando Stefano Cugurra.
Sementara Sriwijaya FC merajai PGK 2018 di bawah komando baru, Rahmad Darmawan, sosok pelatih lokal dengan riwayat menterang.
Lebih lebar lagi, dua finalis lain yang menjadi lawan Persija serta Sriwijaya FC masing-masing dipimpin oleh pelatih asing dan lokal.
Ya, lawan Persija, Bali United, saat itu diarsiteki Hans Peter Schaller. Sementara Arema FC, musuh Sriwijaya FC, dipimpin Joko Susilo.
Dari beberapa catatan yang ada, setidaknya mampu menegaskan bahwa dominasi asing ada di Piala Presiden, sementara pentas sosok lokal ada di PGK 2018.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on