Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penyerang Timnas Indonesia, Egy Mulana, kini tengah mengadu nasib untuk melanjutkan karier sepak bolanya di Eropa.
Belum ada pernyataan resmi klub mana yang akan dibela pemain 17 tahun itu.
Dari kabar yang beredar, ia akan membela klub Polandia, Lechia Gdansk.
Egy kini menjadi pionir sekaligus harapan masyarakat untuk Timnas Indonesia di masa depan.
Namun, jauh sebelum Egy Maulana, beberapa pemain Timnas Indonesia telah memulainnya, salah satunya yakni Kurniawan Dwi Yulianto.
(Baca Juga: Terpopuler OLE - Timnas U-16 Indonesia Bantai Kamboja di Jepang Hingga Arti Warna Hijau di Jersey Timnas Indonesia)
Pemain yang kerap disapa 'Si Kurus' tersebut sempat membuat bangga publik Indonesia kala ia mengadu nasib di Liga Italia bersama Sampdoria.
Semua itu bermula dari Kurniawan saat tergabung anggota PSSI Primavera pada 1993.
Ia tergabung bersama pemain-pemain PSSI lainnya seperti Kurnia Sandy dan Bima Sakti.
Di Italia, Kurniawan berhasil untuk gigi dengan mencetak dua gol dan dinobatkan sebagai pemain terbaik di Turnamen Mantova 1994.
Berkat penampilan apiknya, Kurniawan dilirik salah satu klub besar Italia, Sampdoria untuk trial.
Penampilannya pun memukau, ia berhasil melesatkan gol dari jarak 40 meter kala Sampdoria berujicoba kontra Sestri Levante.
(Baca Juga: Berlabuh ke Klub Baru, Egy Maulana Bakal Satu Tim dengan Eks Pilar Juventus)
Kendati demikian, Sampdoria urung menggunakan jasa pemain asal Magelang itu.
Namun, bakat Kurniawan tak dilepaskan begitu saja oleh Eropa.
Usai gagal bersama Sampdoria, Kurniawan diboyong klub Swiss, FC Luzern selama satu musim (1994-1995).
Bersama klub tersebut ia bermain dalam 12 pertandingan.
Yang paling diingat yakni saat ia menyumbang gol kemenangan FC Luzern 2-1 atas FC Basel.
Ia menjadi pemain Indonesia pertama yang bermain, dan mencetak gol di Piala Interkontinental UEFA dimana usianya saat itu masih 19 tahun.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on