Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

ISS Indonesia Kawal SUGBK Menuju Asian Games 2018

By Septian Tambunan - Rabu, 14 Maret 2018 | 19:42 WIB
Executive Vice President-Head of Operation ISS Indonesia, Harinuan Dongoran (tengah), berpose bersama timnya dalam Media Briefing bertema ISS Indonesia Ikut Terlibat di Asian Games 2018 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (14/3/2018). (SEPTIAN TAMBUNAN/BOLASPORT.COM)

Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) menjalin kerja sama dengan ISS Indonesia, perusahaan global yang berpengalaman dalam pelayanan fasilitas terintegrasi, untuk mengelola dan menjaga kebersihan kompleks GBK.

Keputusan pengelola GBK menggandeng ISS adalah untuk menciptakan GBK sebagai kawasan olahraga bertaraf internasional yang nyaman dan bersih sehingga menjadi kebanggaan bangsa.

GBK baru saja direnovasi untuk penyelenggaraan Asian Games ke-18 yang akan berlangsung pada 18 Agustus–2 September 2018 di Jakarta dan Palembang.

ISS, yang berkantor pusat di Copenhagen, Denmark, menyambut positif kepercayaan yang diberikan dan berkomitmen untuk ikut menyukseskan Asian Games ke-18 sebagai perhelatan yang bisa membawa harum nama Indonesia.


Tim ISS Indonesia melakukan briefing di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.(ISS INDONESIA)

Komitmen dan dukungan tersebut dibuktikan ISS dengan menjadikan final Piala Presiden 2018 antara Persija Jakarta dan Bali United yang berlangsung 17 Februari 2018 di Stadion Utama GBK sebagai persiapan untuk memberikan layanan profesional dan bertaraf internasional.

Executive Vice President-Head of Operation ISS Indonesia, Harinuan Dongoran, menceritakan pengalaman mengawal kebersihan SUGBK dalam laga final Piala Presiden 2018.


Tim ISS Indonesia bertugas di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.(ISS INDONESIA)

"Seusai pertandingan final Piala Presiden tanggal 17 Februari, saya sangat senang karena media memberikan edukasi yang bagus sekali kepada masyarakat. Memang pada saat itu ada beberapa fasilitas yang rusak, tetapi di satu sisi itu menunjukkan semangat penonton di Indonesia terhadap sepak bola begitu antusias," kata Harinuan Dongoran kepada BolaSport.com.

"Semua ingin mendapatkan tiket, tetapi ternyata sudah over kapasitas sehingga memang ada kekecewaan dari penonton yang tidak mendapatkan tiket. Namun, bukan berarti karena kecewa, kita merusak," ucap Harinuan lagi.