Polemik proses naturalisasi untuk timnas Indonesia membuat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi akhirnya ikut buka suara.
Seperti diketahui, tengah marak pemain asing yang ingin menjadi warga negara Indonesia (WNI).
Hal ini tak lepas dari timnas Indonesia yang akan bertarung dengan target semifinal pada Asia Games 2018 plus sasaran juara Piala AFF 2018.
Terkait polemik soal naturalisasi, Imam Nahrawi menyatakan masih terbuka, akan tetapi dengan kriteria tertentu.
(Baca Juga: Kemenangan Persija Jakarta atas SLNA Diberitakan Seperti Ini oleh Media Vietnam, Pembelaan?)
"Sekali lagi, pemerintah tidak anti namanya
naturalisasi. Tetapi melihat pandangan yang berkembang di rapat-rapat DPR, selalu mengingatkan saya bahwa rekrutmen usulan
naturalisasi benar-benar selektif," ujar
Imam Nahrawi, Kamis (15/3/2018).
"Dalam konteks olahraga, maka
naturalisasi harus usia produktif dan memberikan nilai tambah untuk kekuatan timnas."
Ilija Spasojevic (kiri) bersama Egy Maulana Vikri saat mengikuti Training Camp Timnas Indonesia(instagram.com/spaso_87)
Sebagai contoh, Imam menyebutkan ada pebasket yang diberikan izin untuk
naturalisasi oleh DPR, lantaran masih berusia produktif.
Selain itu, pemerintah juga lebih hati-hati dalam melakukan proses
naturalisasi.
Seperti sebelumnya, usia yang masih produktif menjadi salah satu kriteria utama.
"Soal usia, sekali lagi kami melihat kebutuhan masing-masing cabor (cabang olahraga). Bisa jadi, cabang olahraga tertentu saya ambil, contoh bridge, bisa jadi mereka inginkan usia di atas 30-40. Tetapi bagi cabang olahraga lain angka 20 sudah saya kira maksimal," kata
Imam Nahrawi.
"Bisa jadi, sepak bola lebih selektif lagi baik dari usulan klub maupun federasi," tuturnya menutup perbincangan.
Dikabarkan, beberapa pemain asing tengah menyatakan niatnya untuk dinaturalisasi.
Diantaranya seperti Sandy Walsh dan Jordy Tutuarima.