Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Maraknya naturalisasi pemain asing di Indonesia, turut menjadi sorotan bagi eks anggota Komite Normalisasi, FX Hadi Rudyatmo.
Beberapa klub sepak bola di Indonesia yang berlaga pada Liga 1, tak lepas dari pemain asing.
Dari beberapa pemain asing tersebut, bahkan ada yang melalui proses naturalisasi dan turut membela timnas Indonesia.
Membandingkan sepak bola pada era 1980-an dan kini, eks anggota Komite Normalisasi pun turut angkat suara.
"Ini bentuk kemunduran dari sistem pembinaan sepak bola di tanah air," kata pria yang akrab disapa Rudy kepada awak media.
(Baca Juga: 2 Klub Liga 1 Batal Bermarkas di Stadion Manahan Solo, Renovasi Diduga Jadi Alasan)
Rudy pun menuturkan, kemunduran atas proses naturalisasi tersebut tak hanya pada cabang sepak bola, tetapi juga cabang lain.
Ia menyayangkan sistem sepak bola Indonesia era kini yang tidak seperti era 1980-an.
"Kenapa tidak seperti sepak bola tahun 1980-an? Karena atlet jaman dulu itu hari tuanya terjamin. Kalau sekarang, tidak pandai mengatur, hari tuanya tidak terjamin," tutur pria yang kini menjabat sebagai Walikota Surakarta.
Eks Asisten Pelatih Timnas Polandia: Egy Maulana Vikri Menyakiti Hati Anak Polandia https://t.co/Uw13IDIWPy
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 16, 2018
Pasalnya, pada era 1980-an, jika memiliki prestasi bisa menembus PNS tanpa tes dan akan diprioritaskan untuk BUMN, BUMD maupun TNI atau Polri.
"Karena masa depan terjamin, akhirnya kompetisi ketat dan semua siap untuk berprestasi. Kalau sistemnya masih dengan naturalisasi ini, jangan berharap persepakbolaan di Indonesia akan naik peringkatnya" ujarnya.