Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Transfer Egy Maulana ke klub Polandia Lechia Gdansk seolah menjadi kado istimewa bagi publik Indonesia.
Masyarakat Indonesia menyambut hal ini dengan antusias yang tinggi.
Mereka bahkan dengan segera mengikuti akun instagram Lechia Gdansk untuk mendukung pemain timnas U-19 Indonesia itu.
Namun sayangnya antusias masyarakat Indonesia mendapat respon negatif dari publik Polandia.
Seorang jurnalis Polandia Piotr Borkowski dari ofenso.com, menyoroti penjualan jersey Egy Maulana di Lecia Gdansk.
Wystarczyło parę dni i na indonezyjskich bazarach handel podróbami kwitnie.
Średnia pensja w Indonezji: 1000zł
Oryginalna koszulka Lechii: 230+wysyłka
Podróba: 20-50złfot. @Varenthin pic.twitter.com/d6t4MFFxf1
— Piotr Borkowski (@BorkowskiPiotr) March 15, 2018
Sayangnya jersey yang ditawarkan tersebut merupakan jersey tiruan bukan asli keluaran klub Lecia Gdansk.
(Baca juga: Agama atau Sepak Bola, Ini Jawaban Bijak Egy Maulana Vikri)
Akibat penjualan jersey tiruan itu, Piotr Borkowski menyebut Indonesia sebagai pasar pemalsuan terbesar.
"Masyarakat Indonesia membeli barang tiruan karena mereka mirip dengan aslinya dan bisa didapatkan dengan harga murah," tulis Piotr Borkowski dilansir BolaSport.com dari ofenso.com.
Dalam tulisan tersebut, Piotr Borkowski mengatakan hanya dengan menggunakan tagar jersey dan nama klub, kita bisa mendapatkan jersey tiruan yang diinginkan.