Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Presiden Joko Widodo bertemu dengan pesepak bola muda Indonesia, Egy Maulana Vikri, yang datang ke Istana Merdeka dengan didampingi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pada Jumat (23/3/2018) pagi.
Egy yang tampak mengenakan batik hijau lengan panjang tiba di Istana pada pukul 09.25 WIB.
Kedatangannya disambut langsung oleh Presiden di ruang kredensial Istana Merdeka. Keduanya kemudian terlihat berjabat tangan dan berbincang singkat sebelum melakukan pertemuan.
Selepas pertemuan, pemain yang baru saja menandatangani kontrak profesional bersama dengan klub liga utama Polandia, Lechia Gdańsk, ini mengungkapkan hasil pertemuan antara dirinya dengan Presiden Joko Widodo.
(Baca Juga: 8 Pemain Nomor 10 Terbaik Timnas Brasil, Salah Satunya dari Tim Putri)
Ia mengaku diberikan dukungan penuh oleh Presiden agar dapat terus berprestasi dan membuat Indonesia bangga.
"Saya merasa senang, bangga bisa diundang ke sini dan diberikan dukungan oleh Presiden supaya bisa belajar lebih baik lagi dan tidak pernah besar kepala serta selalu bersyukur," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan.
Selain itu, Kepala Negara juga berujar kepada Egy agar dirinya tidak cepat puas dan terus belajar.
Presiden sendiri berharap banyak kepada Egy agar mampu tampil apik selama berkarier di Polandia dan membuat rakyat Indonesia bangga.
"Alhamdulillah saya bisa bermain di luar negeri. Tapi ini baru awal. Masih panjang perjalanan ke depan. Semoga saya dapat menjadi lebih baik lagi," sambungnya.
Bisa Bertemu dengan Jokowi, Egy Maulana Vikri Mengaku Rasakan Sesuatu yang Luar Biasa https://t.co/1IqKC8tRnl
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 23, 2018
Saat ditanyakan para jurnalis apakah terdapat pesan dari Presiden agar dirinya selalu siap bila sewaktu-waktu dipanggil oleh tim nasional meski bermain di Polandia, ia menjawabnya dengan tegas bahwa hal itu merupakan suatu kewajiban bagi dirinya dan para rekan-rekannya yang lain.
"Bukan siap, tapi wajib! Kalau yang namanya Timnas memanggil, tidak mungkin tidak mau. Saya 100 persen Indonesia," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menpora menambahkan bahwa Presiden berharap pembinaan para pemain sepak bola Indonesia sejak usia dini untuk dapat ditingkatkan.
Untuk itu, klub-klub sepak bola di Indonesia diharapkan memiliki akademi yang berkualitas sebagaimana yang dimiliki klub-klub sepak bola di luar negeri.
"Tadi Bapak Presiden betul-betul ingin lebih banyak lagi Egy-Egy baru yang menyusul Egy di luar negeri. Pak Presiden menekankan bagaimana klub-klub harus punya akademi dan pelatih-pelatihnya ditingkatkan dengan baik," ucap Imam.
Selain itu, Menpora juga menyampaikan pesannya bagi seluruh rakyat Indonesia agar memberikan dukungan penuh bagi Egy Maulana Vikri. Ia menyebut bahwa Egy merupakan salah satu contoh dari hasil pembinaan sepak bola usia dini yang harus terus didukung.
"Tolong dukung Egy dan Egy akan memberikan yang terbaik bagi Indonesia," ucapnya.