Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Seyogyanya sebuah kompetisi selalu melahirkan persaingan yang ketat untuk menghadirkan sebuah jawara Liga.
Di kawasan Asia Tenggara pun setidaknya ada kompetisi yang paling disorot yakni Liga Indonesia, Liga Malaysia, dan Liga Thailand.
Namun, tak bisa dipungkiri Liga Malaysia dan Liga Thailand merupakan kompetisi yang membosankan.
Kok Bisa?
Berikut BolaSport.com menyajikan:
Kompetisi negara tetangga tersebut bisa dikatakan begitu membosankan.
Hal ini tak lepas dari Liga Malaysia yang dikuasai Johor Darul Takzim (JDT) selama empat tahun terakhir, terhitung sejak musim 2014 sampai 2017.
(Baca Juga: Terpopuler OLE - Surat Peringatan FIFA untuk PSSI hingga Mega Transfer Liga 1 yang Disorot Media Asing)
Bahkan klub sekelas Selangor FA, Kelantan FA, dan Kedah FA yang lebih dulu menasbihkan sebagai salah satu klub besar di liga Malaysia tidak mampu menggoyahkan dominasi JDT.
Dengan dukungan dana yang melimpah, JDT diprediksi tetap akan menjelma sebagai kekuatan besar Malaysia pada beberapa musim ke depan.
Dalam beberapa musim liga Thailand cuma didominasi oleh Buriram United dan Muangthong United.
Hal tersebut tersaji sejak musim 2008 sampai 2017.
Buriram United berhasil menjadi juara Liga Thailand sebanyak enam kali, sedangkan Muangthong United sebanyak empat kali.
(Baca Juga: Bermain di Kasta Tertinggi Eropa, 6 Pemain Keturunan Indonesia Ini Pantas di Naturalisasi?)
Sudah sepuluh musim lamanya ke dua klub tersebut selalu mendominasi gelar juara dan runner-up liga Thailand.
Berbeda dengan Indonesia, kompetisi di Tanah Air selalu menyajikan detak jantung untuk melihat siapa akan menjadi jawara.
Sebagai contoh pada Liga 1 musim 2017, Bhayangkara FC dan Bali United yang tak diunggulkan berhasil mejadi juara dan runner-up di akhir musim.