Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pesepak Bola Hidup Susah Setelah Pensiun, Ponaryo Astaman: APPI Bukan Cuma Soal Gaji yang Tak Dibayar

By Andrew Sihombing - Selasa, 27 Maret 2018 | 20:14 WIB
Ponaryo Astaman (kiri) dan Kurniawan Dwi Yulianto saat menjawab pertanyaan prediksi Liga 1 2018 di Kantor Redaksi Tabloid BOLA, Jakarta, Jumat (23/3/2018). (ANGGUN PRATAMA/BOLASPORT.COM)

General Manager Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman, tak ingin lembaganya dikenal hanya sebagai tempat mengadu bila pemain tak mendapat gaji dari klub.

Mantan kapten Timnas Indonesia tersebut mengatakan bahwa stigma itulah yang hendak diubah saat ini.

"Hal ini memang merupakan concern khusus dari APPI," kata Ponaryo dalam wawancara khusus dengan BolaSport.com.

"Artinya, kalau di tahun-tahun sebelumnya kami dikenal sebagai tempat mengadu bila gaji tak dibayar atau ada hak yang dilanggar, mulai sekarang kami ingin memberi keseimbangan soal hak dan kewajiban," tutur lelaki 38 tahun tersebut.

(Baca Juga: Uang Muka Gaji Odemwingi Saja Rp 3 Miliar, Eks Kapten Timnas Ini Optimistis Nilai Pemain Lokal Setara Asing)

Menurut Ponaryo, APPI juga punya misi membantu pemain dalam berbagai hal, mulai dari cara berhadapan dan membangun citra di depan media hingga membantu pemain menjelang masa pensiun.

"Kita tidak bisa berharap pemain secara otomatis punya kemampuan berbicara ke medua tanpa adanya pelatihan," kata pria kelahiran Balikpapan tersebut.

"Tahun ini, kami mengagendakan program yang bisa menyentuh hal tersebut," ucapnya.

Soal pemain yang tak bisa menjaga kualitas kehidupan selepas pensiun juga mendapat perhatian khusus dari Ponaryo dan APPI.

Sebagaimana ramai diberitakan awal bulan ini, mantan bek timnas, Alexander Pulalo, menjadi target salah satu acara televisi yang menyasar orang miskin.

Selepas pensiun, lelaki 44 tahun kelahiran Jayapura itu memang tak punya pekerjaan tetap dan jatuh miskin.

Alex Pulalu juga sempat bekerja sebagai supir di salah satu perusahaan televisi swasta nasional kendati akhirnya menganggur, bermain di laga tarkam dengan bayaran Rp 300-500 ribu, dan ditinggal oleh sang istri.

(Baca Juga: Egy Maulana Vikri Terkunci, Gelandang Timnas U-19 Indonesia Lain Harusnya Jadi Solusi)

"Untuk urusan pensiun, tidak bisa dipungkiri bahwa pesepak bola level top sekalipun butuh persiapan. Ini sudah dipikirkan oleh APPI dan telah ada program yang dirancang terkait persiapan pemain memasuki masa pensiun," kata Ponaryo.

"APPI ingin memberikan bekal agar peralihan hidup pemain ke masa pensiun berjalan mulus. Selama aktif, banyak pemain yang tak mengembangkan social skill. Padahal, hidup mereka akan benar-benar berbeda saat pensiun," ujar salah satu gelandang elegan yang pernah dimiliki Indonesia tersebut.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P