Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSSI Akui Sepak Bola Thailand 10 Langkah Lebih Maju dari Indonesia

By Stefanus Aranditio - Selasa, 10 April 2018 | 15:02 WIB
Sekjen PSSI Ratu Tisha di sebuah cafe di Jakarta, Sabtu (7/4/2018). (WESHLEY HUTAGALUNG/BOLASPORT.COM)

Sekretaris Jendral PSSI Ratu Tisha Destria menyampaikan beberapa poin penting terkait tantangan yang dihadapi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam mengurus dunia si kulit bundar tanah air saat ini.

Sebagai Sekjen PSSI Ratu Tisha bertugas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan beberapa kebijakan dan operasional baik di pusat maupun di daerah.

Setidaknya ada 853 anggota PSSI yang tersebar di 34 asosiasi provinsi yang harus ia tangani setiap harinya.

Dalam wawancara khusus dengan BolaSport.com, Ratu Tisha mengaku menangani 853 kepala dengan pemikiran yang berbeda-beda memang menjadi tantangan tersendiri bagi lulusan FIFA Master tersebut.

(Baca Juga: Lupakan Essien! 7 Wajah Baru Persib Ini jadi Bukti Mario Gomez Tak Beli Kucing dalam Karung)

Wanita berusia 32 tahun ini mengatakan ada dua poin penting yang sedang dihadapi PSSI saat ini diantaranya waktu yang singkat dan masalah kepercayaan.

"Tantangannya ketersediaan waktu yang terbatas, reputasi, kepercayaan dari publik hingga pengurus sendiri terhadap apa yang kami (PSSI -red) lakukan saat ini baru bisa kita rasakan mungkin 10 hingga 20 tahun mendatang, karena kami mulai dari hal yang paling basic, pembinaan dan lainnya," kata Ratu Tisha kepada BolaSport.com.


Sekjen PSSI Ratu Tisha saat wawancara khusus dengan BolaSport.com dan Tabloid BOLA di Jakarta, Sabtu (7/4/2018).(WESHLEY HUTAGALUNG/BOLASPORT.COM)

Ia juga mengatakan kesadaran di setiap daerah untuk memajukan sepak bola Indonesia kini semakin membaik.

"Sebenarnya saat ini di PSSI baik di pusat maupun pembenahan sampai asprov, SDM-nya sudah mulai tertata sudah mulai ada kesadaran untuk mengembangkan sepak bola Indonesia secara profesional dan bermartabat," ungkap Ratu Tisha.

(Baca Juga: Wawancara Reinaldo Lobo - Lobocop adalah Tanda Cinta Suporter PSMS Medan Buat Saya)

Menurutnya, perkembangan sepak Indonesia jika dibandingkan dengan negara Asia seperti Jepang dan Iran atau bahkan dengan di kelas Asean seperti Thailand dan Vietnam masih terlalu jauh.


Para pemain timnas u-19 Indonesia berkumpul di dalam lapangan jelang laga kontra timnas u-19 Jepang di Stadion Utama GBK, MInggu (25/3/2018). ( MUHAMMAD BAGAS/BOLASPORT.COM )

Keempat negara itu menurutnya sudah 10 langkah lebih maju dari sepak bola Indonesia.

"Tantangan terberat kita memang waktu yang sangat singkat, karena musuh kita bukan ada di dalam negeri, tapi Thailand, Vietnam, Jepang, Iran dan lain sebagainya yang sudah lebih dulu pengelolaannya daripada Indonesia, ini membuat mereka mungkin 10 langkah daripada kita," jelas Ratu Tisha.

Sebagai catatan, Indonesia kini berada di peringkat 162 FIFA atau berbeda 33 strip di bawah Thailand yang berada di peringkat 129 FIFA.

Bagi PSSI, ini merupakan tuntutan bagi PSSI untuk memperbaiki sepak bola Indonesia dari segala aspek.

"Jadi dengan waktu singkat ini, tuntutan dan harapan masyarakat akan sepak bola Indonesia yang lebih baik menjadi cambuk untuk PSSI terus tak kenal lelah bekerja siang dan malam," tegas Ratu Tisha.


(kiri-kanan): Ratu Tisha Destria (Sekjen PSSI), Berlington Siahaan (Presiden Direktur LIB), Imam Sudjarwo (Direktur Indosiar) saat Press Launching di Studio EMTEK Daan Mogot, Jakarta.(BUDI KRESNADI/BOLASPORT.COM)

Tak hanya PSSI, memajukan sepak bola Indonesia juga menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat yang mengaku menjadikan sepak bola sebagai olahraga nomor paling tenar di tanah air.

"Jadi kesabaran dan kepercayaan untuk melihat program ini berhasil dalam jangka panjang itu yang menjadi tantangan terberat kita saat ini, karena apa yang kita lakukan saat ini tidak bisa instant," tutup Ratu Tisha.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P