Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Cristian Gonzales hampir pasti berseragam PSS Sleman pada musim ini setelah diputus kontrak oleh Madura United, klub Gonzales sebelumnya. Namun, sebelum merapat ke PSS ada tim amatir yang nyaris merekrut Gonzales.
Disampaikan oleh Manajer Madura United, Haruna Soemitro, timnya telah resmi mencoret Cristian Gonzales pada Jumat (20/4/2018).
"Ini keputusan akhir dari manajemen. Dari pada kami mempertahankan pemain yang bermasalah, lebih baik kami rilis saja," kata Haruna dilansir BolaSport.com dari Tribun Jogja.
"Kami resmi memecat dia (Cristian Gonzales)," tutur Haruna lagi.
Langkah tegas diambil Madura United setelah sang pemain dikabarkan bertemu perwakilan tim lain secara diam-diam.
Tim yang dimaksud adalah PSS Sleman yang berlaga di Liga 2 musim ini.
Setelah dirilis oleh Madura, Gonzales kabarnya semakin dekat dengan PSS Sleman.
(Baca Juga: Bantah Pernyataan Manajer Madura United, Eva Gonzales: El Loco Tidak Dipecat!)
Namun, sebelum tim berjulukan Elang Jawa itu datang menggaet Gonzales, ada tim yang sudah berencana merekrut mantan pemain Arema FC itu.
Adalah tim dari Liga Pekerja Indonesia 2018, Babel Elektrik, yang tertarik menggaet pemain berjulukan El Loco itu.
Babel Elektrik hendak mendatangkan Gonzales untuk persiapan menghadapi babak delapan besar Liga Pekerja Indonesia 2018.
Dalam regulasi kompetisi tersebut, setiap tim diperkenankan memboyong dua pemain di luar pekerja maksimal dua orang.
Komunikasi antara Babel Elektrik dengan Gonzales sempat terjalin, hal itu diakui sang manajer Paizal.
Namun, upaya Babel untuk mendatangkan Gonzales harus diurungkan lantaran terbentur masalah biaya.
"Kami coba kalkulasi ya, kalau Cristian Gonzales berapa biayanya. Ternyata memang gak cukup anggarannya," kata Paizal dilansir BolaSport.com dari Kompas.
(Baca Juga: Usai Cuitan Kangen Indonesia, Baihakki Khaizan Unggah Foto Bek Asal Papua Ini)
Paizal menuturkan, Gonzales dikontrak setidaknya Rp 5 juta per pertandingan, jumlah itu belum termasuk biaya akomodasi meliputi transportasi dan penginapan untuk anggota keluarga.
Karena kegagalan itu, Babel Elektrik harus puas dengan amunisi 22 pemain lokal pada babak delapan besar.
Babale Elektrik lolos ke babak delapan besar setelah mengalahkan tim Timah Putih dengan skor 3-2.
Babak delapan besar akan dibagi menjadi dua grup, Babel Elektrik berada satu grup dengan PLN Area Jaya Pura, Bank NTT, dan Jaya Tama DKI.