Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bergabungnya Egy Maulana Vikri ke klub divisi pertama Liga Polandia, Lechia Gdansk, benar-benar menyita perhatian masyarakat Indonesia.
Egy menjadi pemain asal Indonesia pertama yang merumput di gelaran kompetisi liga tertinggi Polandia.
Namun langkah panjang masih harus ditempuh Egy untuk bisa mewujudkan mimpi masuk dalam klub liga top Eropa.
Apalagi saat ini Lechia Gdansk tengah berjuang untuk bisa meloloskan diri dari zona degradasi.
Dalam hal ini, Egy bisa belajar dari perjalanan karier kiper Filipina, Neil Etheridge, yang saat ini menjadi bagian dari klub divisi 2 Liga Inggris, Cardiff City.
Penampilan apik Etheridge mampu membawa Cardiff City selangkah lagi promosi ke divisi utama Liga Inggris, Premier League.
(Baca Juga: Liga Champions, Kuburan bagi Para Penguasa Kompetisi Top Eropa)
Namun perjalanan Neil Etheridge untuk bisa sampai pada titik ini sangat jauh dari kata mulus.
Neil Etheridge awalnya bergabung di Fulham pada 2008, namun karena hanya mendapat sedikit menit bermain, Etheridge memutuskan untuk bergabung ke Leatherhead FC.
Leatherhead FC adalah klub yang berlaga di Isthmian League Premier Division, sebuah divisi liga Inggris yang hanya diisi oleh klub-klub lokal, amatir dan semi-profesional.
Kemudian, Etheridge berpindah-pindah klub ke Bristol Rovers, Charlton, dan Oldham.
Dalam klub-klub itu pun Etheridge sulit menembus tim inti.
Pada 2015, Etheridge dilepas setelah kontrak pendek dengan Charlton, dan berakhir tanpa klub selama beberapa waktu.
Saat itu, Etheridge mempertimbangkan untuk kembali ke Filipina dan bermain di liga lokal.
Kemudian tawaran emas datang dari klub divisi 3 Liga Inggris, Walsall FC.
Selama 2 tahun bergabung, Etheridge sukses untuk tampil rutin di tim inti Walsall.
(Baca Juga: Terlahir Indonesia, Keponakan Legenda Inter Milan Ini Bersinar di Bali United)
Penampilan apiknya, membuat Etheridge direkrut Cardiff City pada pertengahan 2017 lalu melalui free transfer.
Awalnya Etheridge hanya direkrut untuk mengggantikan Lee Camp yang tengah cedera, namun Etheridge justru tampil sangat bagus hingga membuat Cardiff City justru meminjamkan Camp setelah ia pulih.
"Neil sudah melalui perjalanan yang luar biasa. Kerja keras dan attitude Neil sangat luar biasa. Dia sudah dipinjamkan di berbagai klub kasta yang lebih rendah. Tapi ia terus menjaga fokus dan disiplin. Promosi ini merupakan puncak dari semua kerja kerasnya," ucap Assisten Pelatih Timnas Filipina, Chris Greatwich.
Pengalaman Etheridge ini jelas menjadi bahan pelajaran dan contoh baik bagi pemuda-pemuda Asia tenggara yang ingin sukses di Eropa, termasuk Egy Maulana Vikri.