Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kepada Media Asing, Michael Essien Ungkap Kegilaan Sepak Bola Indonesia

By Adif Setiyoko - Jumat, 4 Mei 2018 | 17:05 WIB
Gelandang Persib Bandung, Michael Essien dalam pertandingan perdana Grup A Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Selasa (16/1/2018). (HERKA YANIS/BOLASPORT.COM )

Meski harus terdepak dari skuat utama Persib Bandung musim ini, Michael Essien tetap memberikan pujian terhadap Maung Bandung.

Sebelumnya, Michael Essien harus menerima kenyataan bahwa ia tak tercantum dalam skuat Persib Bandung untuk musim kompetisi 2018.

Mencatakan penampilan sebanyak 29 kali dan mencetak lima gol pada musim 2017, Essien harus rela tergusur dari skuat Maung Bandung di bawah pelatih anyar Persib, Roberto Carlos Mario Gomez.

Slot pemain asing milik gelandang asal Ghana ini tergantikan setelah Persib merekrut Jonathan Jonathan Bauman dari tim Liga Yunani, AOK Kerkyra.

(Baca juga: 4 Kali Dipercaya Luis Milla, Pemain Ini Tak Pernah Sekalipun Tampil Mengecewakan)

Pasalnya, kala itu Roberto Carlos Mario Gomez bersikukuh untuk mendatangkan satu penyerang tajam demi menjawab tumpulnya lini serang Persib.

Ezechiel N'Douassel dan sejumlah penyerang lokal Maung Bandung dianggap kurang mumpuni untuk menjadi penyangga harapan Persib dalam memetik pundi-pundi gol.


Gelandang Persib Bandung, Michael Essien, saat melawan Sriwijaya FC di Piala Presiden 2018, Selasa (16/1/2018). ( HERKA YANIS/BOLASPORT.COM )

Akhirnya, kehadiran Jonathan Bauman menggenapi kuota pemain Persib sesuai regulasi Liga 1 musim 2018 yakni 3 pemain asing bebas dan 1 pemain asing asal Asia.

Sebelumnya, Persib telah memiliki tiga pemain asing, yakni Oh In-kyun (Korea Selatan), Ezechiel N'Douassel (Chad), dan Bojan Malisic (Serbia).

Meskipun tak lagi mendapat tempat di jajaran skuat Persib, Essien menganggap bahwa masa-masa kariernya di kasta tertinggi kompetisi Tanah Air tak dapat dilupakan begitu saja.

(Baca juga: Mantan Pelatih Persib Merasa Tersakiti dan PSMS Jadi Penyebab)

Ia juga mengungkapkan sebuah cerita di awal kedatangannya di kubu Maung Bandung pada medio 2017 lalu.

"Saya ingat ketika meninggalkan Yunani, saat itu saya berpikir untuk berhenti. Saya tidak pernah bermain sepak bola selama 7 sampai 8 bulan. Lalu saya mendapatkan telepon dari seorang teman soal ketertarikan Persib Bandung," ujar Essien dilansir dari Goal.

Kedatangannya di Persib, jelas Essien, merupakan sebuah bentuk uluran tangan mantan pemain Real Madrid ini untuk mengangkat pamor Persib Bandung dan kompetisi sepak bola Indonesia di mata dunia.


Gelandang Persib Bandung, Michael Essien, berlatih di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kab. Bandung, Selasa (20/2/2018). ( TRIBUNNEWS )

Selain itu, satu hal yang begitu berkesan bagi ialah saat kegilaan penonton sepak bola Indonesia terutama saat bermain di depan puluhan ribu bobotoh.

Hal itu merupakan pengalaman tak terlupakan bagi Essien.

(Baca juga: 4 Kali Dipercaya Luis Milla, Pemain Ini Tak Pernah Sekalipun Tampil Mengecewakan)

"Mereka menginginkan sebuah nama besar untuk mengangkat pamor klub dan negara. Mereka menghubungi dan saya berpikir 'kenapa tidak?'" katanya.

"Bermain di Persib adalah pengalaman luar biasa dan saya sangat menikmati satu tahun berada di Indonesia," ujarnya menjelaskan.

Lebih lanjut, gelandang berusia 35 tahun ini tak segan untuk melontarkan pujian soal fanatisme sepak bola Indonesia.

Menurut Essien, masyarakat Indonesia adalah publik yang gandrung olah raga kulit bundar.

(Baca juga: Tak Punya Bomber Garang, Luis Milla Panggil Striker Naturalisasi ke Timnas U-23)

Terbukti, fanatisme tinggi para suporter adalah salah satu sisi lain dari dunia sepak bola yang disoroti Michael Essien selama bermain di Indonesia.

"Mereka (masyarakat Indonesia) adalah seorang fanatik sepak bola dan stadion hampir selalu terisi penuh pada setiap laga. Mereka bernyanyi dan memberikan dukungan setiap pertandingan."

"Mereka sangat bergembira ketika meraih kemenangan dan begitu sedih saat kalah. Saya bisa bepergian ke banyak tempat yang tidak bisa saya lakukan. Suporter sangat mencintai tim dan klub. Mereka selalu mendorong tim kebanggaan untuk bermain bagus dan saya senang dengan hal itu," lanutnya.

Essien telah 20 tahun berkarier sebagai pesepak bola.

Dia memulai petualangannya di Liga Ghana bersama akademi Liberty Professionals pada 1998-1999.

(Baca juga: Tak Difavoritkan Juara Piala AFF 2018, Timnas Indonesia Harus Diwaspadai Karena Hal Ini)

Setahun kemudian, dia terbang ke Prancis dan memperkuat Basta (2000-2003) dan Olympique Lyon (2003-2005).

Nama Essien meroket ketika direkrut Chelsea pada 2005 dan menjadi pemain penting di sana.

Dia sempat dipinjam oleh raksasa Spanyol, Real Madrid, selama 2012-2013.

Kemudian dia bergabung ke Liga Italia bersama AC Milan selama satu tahun dari 2014-2015.

Karier Essien meredup di sana, dia pun hengkang ke Yunani bersama Panathinaikos pada 2015-2016.

Pada musim 2017, Essien mendarat di Liga 1 bersama Persib Bandung dengan status marquee player.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P