Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
4 (3-3) lewat drama adu penalti.
Black Steel unggul lebih dulu saat Syauqi Said membobol gawang Permata Indah menit 19.
Keyakinan meraih kemenangan kian terbuka setelah Black Steel mencetak gol keduanya.
Kali ini Maezar Rezaldy yang mengubah skor menjadi 2-0 lima menit berselang.
(Baca Juga: Kalah KO di Ronde Kedua, Vanes Martirosyan Merasa Tinjuan Gennady Golovkin Seperti Hantaman Kereta Api)
Permata Indah berhasil memperkecil ketinggalannya saat Mursalihin Mujeps mencetak gol ada menit 29.
Hanya, Black Steel kembali memperlebar keunggulan melalui Evan pada menit 33.
Permata Indah tak menyerah. Terbukti, dua gol dari Said Bouzambou mengubah skor menjadi 3-3 hingga pertandingan harus diselesaikan lewat perpanjangan waktu dan adu penalti.
Saat adu penalti, dua dari tiga pemain Permata Indah, Fhandy Permana dan Anton Cahyo, sukses menyelesaikan eksekusi. Sedangkan Said Bouzambou gagal.
Sebaliknya, hanya satu pemain Black Steel, Ardiansyah Nur yang bisa menuntaskan eksekusi.
(Baca Juga: Diusir Wasit, Sergi Roberto Akhiri Dominasi Real Madrid di Laga El Clasico)
Pelatih Permata Indah, Sayan Karmadi, mengakui timnya harus bekerja keras untuk mengalahkan Black Steel.
“Pemain kelelahan dan kami kebobolan di menit-menit awal. Harus diakui lawan bermain bagus dan rapi. Ini yang menyulitkan kami. Saya pun berharap agar pertandingan diakhiri lewat adu penalti,” kata Sayan kepada BolaSport.com.
Menurutnya, bila pertandingan diselesaikan adu penalti, timnya berpeluang menang. Prediksi itu ternyata tidak salah.
“Ini laga yang menarik meski dibumbui emosi pemain. Itu hal yang biasa. Saya tentu senang bisa menduduki peringkat tiga musim ini,” ujarnya.
Pelatih Black Steel, Yori van der Torren, mengungkapkan timnya sudah bermain dengan baik dan benar.
Hanya dari segi hasil dia kecewa karena timnya selalu mengalami kekalahan pada dua laga penentuan.
(Baca Juga: Satu Hal yang Membuat Arsene Wenger Tak Khawatir dengan Kondisi Kesehatan Sir Alex Ferguson)
“Kami kalah di dua pertandingan. Tapi saya apresiasi pemain. Mereka mampu bangkit setelah mengalami kekalahan di final four. Hanya, hasilnya memang mengecewakan,” kata Van der Torren.
“Tim ini terdiri dari pemain muda. Mereka masih dalam proses. Jadi, kami meraih hasil memuaskan karena mereka bermain dengan baik,” ucapnya.