Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain legendaris Indonesia, Zulkarnain Lubis, meninggal dunia pada Jumat (11/5/2018) pukul 07.45 WIB di Pali, Sumatera Selatan.
Kabar duka datang dari pentas sepak bola Indonesia.
Mantan bintang timnas Indonesia Zulkarnain Lubis mengembuskan napas terakhir pada usia 59 tahun.
PSSI selaku induk sepak bola di Tanah Air, mengucapkan turut berduka cita.
"Kita semua kehilangan seorang legenda sepak bola nasional yang punya dedikasi dan sumbangsih besar untuk sepak bola Indonesia," ujar Head of Media Relation and Digital Promotions PSSI, Gatot Widakdo kepada Kompas.com.
(Baca Juga: Salah Satu Tokoh Olahraga Basket Indonesia Meninggal Dunia)
"Semasa menjadi pemain dia dikenal dengan julukan Maradona Indonesia," tuturnya.
Menurut rencana, suami dari anggota Komite Eksekutif PSSI Papat Yunisal ini akan dimakamkan di Bandung.
Zulkarnain Lubis lahir di Binjai, Sumatera Utara, 21 Desember 1958.
Dia sempat memperkuat sejumlah klub elite di Tanah Air, mulai dari PSMS Medan (1979-80), Mercu Buana (1980-83), Yanita Utama (1983-85), Krama Yudha Tiga Berlian (1985-89), Petrokimia Putra (1989-90), dan PSM Makassar (1997).
Asal-usul Julukan
September 2017 lalu, BolaSport.com sempat melakukan wawancara eksklusif dengan pemain legendaris Indonesia itu.
Permainan menawan Zulkarnain di lini tengah membuat sosoknya begitu menonjol saat tampil di lapangan.
Rambut gondrongnya yang serupa dengan penampilan Maradona, diduga menjadi alasan publik menjulukinya Maradona Indonesia.
Namun, pria asal Binjai itu menolak anggapan julukannya berasal dari rambut, melainkan dari kemampuannya.
"Julukan itu setahu saya pertama kali dilontarkan saat kejuaraan antarklub Asia di Arab Saudi," kata Zulkarnain kepada BolaSport.com, Rabu (6/9/2017).
(Baca Juga: 5 Mantan Striker Tajam Ini Jadi Pelatih Legendaris, Sir Alex Ferguson Salah Satunya)
Tak hanya Maradona Indonesia, banyak julukan lain yang disematkan untuknya seiring waktu bergulir.
"Saya memang gondrong saat itu dan saya diganti-ganti julukannya, tidak tahu juga kenapa kadang-kadang dimirip-miripin orang," tambahnya.
Pria yang pernah bermain untuk Mercu Buana di kompetisi Galatama itu tak setuju julukan untuknya karena sekedar dari rambut gondrongnya.
"Bukan karena model rambut, mungkin dari kemampuan," tutur Zulkarnain.