Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan CEO Bhayangkara FC, Royke Lumowa, memiliki sebuah tantangan untuk membentuk sebuah tim profesional di Maluku.
Setelah mundur dari pemilik saham Bhayangkara FC, Royke Lumowa kini akan bertugas menjabat sebagai Kapolda Maluku mulai 7 September mendatang.
Berbicara dengan BolaSport.com, Royke Lumowa mengakui bahwa di Maluku banyak sekali talenta-talenta sepak bola.
Sayangnya, di Maluku tidak ada klub profesional yang bersaing di kompetisi sepak bola Tanah Air.
“Sepak bola di Maluku harus dikembangkan,” kata Royke Lumowa.
(Baca juga: Gagal di Asian Games 2018, Thailand Depak Pelatih dan Direktur Teknik)
“Harus kami buat dan semoga saja nanti bisa masuk ke Liga 2 terlebih dahulu,” ucap pria berusia 55 tahun tersebut.
Royke Lumowa juga belum tahu akan diberikan nama apa untuk klub baru tersebut di Maluku.
Tentu saja, klub baru itu nantinya sebagai kebanggaan masyarakat Maluku.
“Kira-kira namanya apa ya nanti klub sepak bola di sana. Putra Maluku apa Putra Ambon,” kata Royke Lumowa.
Royke Lumowa sangat optimis ia bisa mendorong pemerintah daerah Maluku agar membuat salah satu klub profesional di sana.
Hal itu dikarenakan Calon Gubernur Terpilih Maluku, Murad Ismail, merupakan pemain sepak bola di posisi penjaga gawang.
“Saya rasa beliau akan mendukung kami dan tidak akan menemukan kesulitan di sana,” kata Royke Lumowa.
“Kami juga pikirkan bahwa pihak swasta juga harus membantu kami dan saya yakin mereka akan mendukung, ini menjadi tantangan bagi saya,” kata Royke Lumowa.
Jabatan Royke Lumowa sebagai CEO Bhayangkara FC akan diteruskan oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol Refdi Andri.
Royke Lumowa berpesan agar Refdi Andri bisa menjaga hubungan yang harmonis dengan pelatih, pemain, dan ofisial Bhayangkara FC.
“Dekati mereka dan apapun itu bisa dijawab dengan baik lewat komunikasi yang juga baik,” kata Royke Lumowa.