Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bukan cuma kartu kuning dan merah yang 'mejeng' di kompetisi sepak bola Football for Peace Festival 2018, tetapi juga kartu putih.
Football for Peace Festival resmi dibuka di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Sabtu (22/9/2018).
Pembukaan ini menjadi penanda dimulainya rangkaian kegiatan serupa di Aceh, Manokwari, dan Tabanan.
Khusus Jakarta, kompetisi diikuti oleh 10 tim dari sekolah berbasis agama dan beberapa negara sahabat.
Turut berpartisipasi pula para praktisi sepak bola, guru-guru olahraga, organisasi kepemudaan, dan komunitas ekspatriat.
Salah satu hal spesial dari kegiatan yang digagas oleh Yayasan Generasi Indonesia Internasional (Idgen) dan Komunitas Sepak Bola Uni Papua ini adalah adanya kartu putih.
(Baca juga: Ditinggal Cristiano Ronaldo, Luka Modric Betah di Real Madrid karena 2 Sosok Ini)
"Kalau ada pemain yang menunjukkan respek terhadap pemain lain, maka kami akan berikan kartu putih sebagai bentuk apresiasi," ucap Fuad Albaar selaku ketua pelaksana.
Ide untuk menampilkan kartu putih tak lepas dari misi perdamaian yang diusung Football for Peace Festival.
"Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menyampaikan perdamaian. Ditambah lagi, negara-negara lain juga ikut serta," kata Fuad.
(Baca juga: Presiden Jokowi Soroti Kemenangan Timnas U-16 Indonesia Atas Iran, Begini Komentarnya)
Nanti akan dipilih dua anak plus satu pendamping dari masing-masing kota untuk diberangkatkan ke Lombok dalam rangka coaching clinic serta penyembuhan trauma bagi anak-anak korban gempa.
Tak hanya itu, anak-anak yang terpilih juga akan dinobatkan sebagai Duta Sepak Bola untuk Perdamaian.
Football for Peace kali pertama diadakan pada 2017. Saat itu, kompetisi hanya berlangsung di Jakarta.