Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan pelatih timnas putri Indonesia, Timo Scheunemann turut mengomentari kasus kematian salah satu suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018) sekitar pukul 13.00 WIB.
Haringga Sirla meninggal setelah dikeroyok sejumlah oknum Bobotoh pada laga Persib Bandung versus Persija Jakarta.
Persib yang bermain di hadapan puluhan ribu Bobotoh sukses menaklukan Persija dengan skor 3-2.
Dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar, Haringga ternyata lebih dulu dirazia oleh para oknum Bobotoh.
Razia yang dilakukan para oknum Bobotoh itu adalah awal dari pengeroyokan sadis terhadap mendiang Haringga.
(Baca juga: Korban Persib Vs Persija di GBLA Suka Cium Jempol Ibu)
Dikatakan langsung Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana Marzuki, anak-anak Bobotoh sempat mengadakan sweeping di area GBLA.
"Kejadian ini bermula ketika seorang pengendara (korban) melintas di depan Stadion GBLA dan ternyata dilakukan sweeping oleh anak-anak Bobotoh," ujar AKBP M Yoris.
Haringga menjadi korban ke-7 rivalitas yang terjadi di antara Persib-Persija berdasarkan catatan Save Our Soccer (SOS).
Mantan pelatih timnas putri Indonesia pada 2008-2009, Timo Scheunemann turut buka suara terkait kasus kematian Haringga.
Ia mengecam keras perbuatan suporter dan meminta Presiden Jokowi untuk bertindak atas kasus ini.
"Yth Bapak Presiden, sudah 17 nyawa suporter hilang tahun ini saja pak Jokowi, 17 nyawa pak! Maaf, kalau di Jerman 1 nyawa saja skandal besar pak," ujarnya melalui twitter.
Yth bapak Presiden,
— timo scheunemann (@coachtimo) 24 September 2018
Sudah 17 nyawa suporter hilang tahun ini saja pak @jokowi , 17 nyawa pak!!!! Maaf, kalau di jerman 1 nyawa saja skandal BESAR pak.. #SetiapNyawaBerharga #TegakanHukum #IndONEsia https://t.co/GzWjBBfYFt
Timo memang masih bertsatus sebagai warga negara Jerman, meski ia lahir di Kediri.
(Baca juga: Berita Tewasnya Anggota The Jak Mania: Kronologi Kejadian hingga Penangkapan 10 Orang Terduga Pelaku)
Ia juga meminta hal yang sama dengan Menpora, Imam Nahrawi untuk mengusut tuntas kasus ini.
Dengan segala hormat, tolong kali ini BENAR BENAR tidak tinggal diam pak... 17 nyawa tahun ini saja! 17! 17 lives too many, dan seharusnya sudah ada TINDAKAN NYATA setelah nyawa pertama. #SetiapNyawaBerharga https://t.co/BUG9KcmyOy
— timo scheunemann (@coachtimo) 24 September 2018
Kini, jenazah Haringga telah dikebumikan di Desa Kebulen, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu pada Senin (24/9/2018).