Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
16 Indonesia dan telah kembali ke Bontang.
Bersama timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini sukses membawa skuat Garuda Asia menjuarai Piala AFF U-16 2018.
Lalu, David Maulana Cs mampu lolos sampai perempat final Piala Asia U-16 2018, sebelum dikandaskan timnas U-16 Australia.
(Baca juga: 'Tanpa' Persija, Persib, Persebaya, dan Arema, Ini Pesan Keras Down For Life untuk Suporter Indonesia)
Kontrak Fakhri untuk menangani timnas U-16 Indonesia pun sudah selesai per Oktober 2018.
”Saya akan kembali ke Bontang, kembali ke kantor untuk kembali menjadi karyawam PT Pupuk Kaltim,” kata Fakhri kepada BolaSport.com di kantor Tabloid BOLA, tengah pekan lalu.
(Baca juga: Pasca-tangani Timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini dengan Terbuka Jawab soal Peluang Gantikan Luis Milla)
Pada kesempatan ini, Fakhri juga mengatakan soal karier kepelatihannya pasca-menangani skuat Garuda Asia.
Saat menjalani kursus kepelatihan untuk lisendi A AFC, gelandang elegan timnas Indonesia era 1990-an ini mengakui ada dua hal yang bisa dipilihnya.
”Saat ambil A AFC, instruktur bicara ke saya soal pilihan setelah lisensi saya keluar,” ujar Fakhri.
(Baca juga: Timnas Malaysia untuk Kali Pertama Panggil Pemain Naturalisasi Murni untuk FIFA Matchday)
”Pilihan dari dia, saya lanjut ke AFC Pro yang bisa hasilkan uang atau ke pembinaan dengan minim uang. Saya saat itu belum menjawab.”
Namun, pria berusia 53 tahun ini selepas pulang dari Malaysia bersama timnas U-16 Indonesia dapat pertanyaan soal kemungkinan melatih klub pro.
(Baca juga: Pemain Timnas U-16 Indonesia Ternyata Sering Dipaksa Pisah Oleh Fakhri Husaini)
”Pertanyaan itu saya jawab, saya akan menangani klub pro tetapi tunggu sampai 2021,” tutur Fakhri tegas.
”Sebab pada saat itu, saya sudah memasuki usia pensiun di kantor,” ucapnya menambahkan.
(Baca juga: Timnas U-19 Malaysia Khawatir soal 'Samseng' Sepak Bola Indonesia, Ini Reaksi Sang Pelatih)