Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Meski berhasil tampil menawan sepanjang Liga Premier Malaysia musim 2018, nasib tragis tampaknya tak mampu dihindari oleh Felcra FC. Hari ini, Jumat (19/10/2018), klub yang dibela gelandang asal Indonesia, David Laly, ini resmi dibubarkan.
Padahal, Felcra FC sukses mengakhiri Liga Premier Malaysia 2018 di posisi kedua.
Pencapaian itu membuat Felcra FC menjadi satu dari dua tim yang bakal promosi ke Liga Super Malaysia pada musim depan.
(Baca Juga: Klasemen Grup A - Timnas U-19 Indonesia Bercokol di Puncak, Taiwan dan Qatar Merana)
Namun demikian, keberhasilan tersebut tak cukup meyakinkan petinggi manajemen perusahaan.
Alhasil Felcra FC akan dibubarkan karena selama ini tak menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh petinggi Felcra, Datuk Mohd Nageeb Abdul Wahab, pada sesi jumpa pers pertamanya seusai ditunjuk untuk menjabat posisi tersebut, di Wisma Felcra, Jumat (19/10/2018).
"Felcra FC akan dibubarkan karena membutuhkan anggaran setidaknya 8 juta ringgit selama satu musim. Tapi, klub ini tidak mampu menghasilkan keuntungan," ujar Mohd Nageeb.
(Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia - Indra Sjafri Belum Temukan Pemain Utama pada Dua Sektor untuk Piala Asia U-19)
"Beberapa anak perusahaan juga akan ditutup dan digabungkan demi melakukan perubahan struktur perusahaan Felcra," ujarnya melanjutkan.
Sebelumnya, Mohd Nageeb juga mengumumkan pengangkatan Mohd Nazrul Izam Mansor sebagai Chief Executive Officer (CEO) Felcra Berhad.
Terkait dengan pembubaran Felcra FC, Mohd Nageeb mengatakan bahwa ini adalah langkah terbaik yang harus ditempuh Felcra seusai sebelumnya telah menggelar evaluasi.
Pasalnya, Felcra Berhad, perusahaan yang menaungi Felcra FC, juga harus memastikan arus kas tetap dalam kondisi stabil.
Akibat pembubaran ini, David Laly harus mencari pelabuhan baru musim depan.