Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Witan Sulaeman Ingin Satu Klub dengan Egy Maulana Vikri di Eropa

By Mochamad Hary Prasetya - Jumat, 16 November 2018 | 17:49 WIB
Pemain timnas u-19 Indonesia, Witan Sulaeman, beraksi pada laga kontra Uni Emirat Arab di fase grup Piala Asia U-19 di Stadion Utama GBK, Jakarta, Rabu (24/10/2018). ( FERI SETIAWAN/SUPERBALL )

 Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, mengatakan bahwa Witan Sulaeman ingin satu klub dengan Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk.

Hal itu dikarenakan Witan Sulaeman sudah mengenal akrab dengan Egy Maulana Vikri ketika sama-sama menimba ilmu di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, Jakarta Selatan.

Egy Maulana Vikri saat ini sudah lulus dari SKO Ragunan dan mendapatkan kontrak tiga tahun di Lechia Gdansk. Sementara Witan Sulaeman baru duduk di kursi kelas 3 SMA dan usianya masih menginjak 17 tahun.

Sejauh ini sudah banyak klub Eropa yang tertarik dengan Witan Sulaeman. Akan tetapi pemain asal Palu, Sulawesi Tengah, itu diminta fokus terlebih dahulu di SKO Ragunan dan baru bergabung dengan klub pada tahun depan.

Baca Juga:

"Witan memang mau ke Eropa. Dulu dia malah maunya satu klub dengan Egy, tapi sekarang dia sudah mulai dewasa dan bisa mengambil sikap sendiri," kata Raden Isnanta.

Raden Isnanta juga mengatakan bahwa belum ada pihak klub langsung yang ingin membawa Witan Sulaeman ke Eropa. Pria asal Kulon Progo, Yogyakarta, itu hanya mendengar dari beberapa agen yang ingin membawa Witan Sulaeman.

"Lebih banyak agen-agen yang menawarkan, antara dua sampai tiga negara. Jadi saya tidak bisa berbicara yang mana yang kami pilih untuk klub Witan," kata Raden Isnanta.

"Seperti Egy terlebih dulu yang banyak kabar akan bergabung kemana tapi ujung-ujungnya ke klub yang kami tidak sebutkan," ucap Raden Isnanta menambahkan.

Bahkan, ada beberapa orang yang langsung datang ke SKO Ragunan untuk melihat Witan Sulaeman. Sejauh ini kata Raden Isnanta kebanyakan para manajemen klub Eropa hanya melihat Witan Sulaeman dari youtube.

"Ada yang datang secara langsung dan ada juga lewat video di internet. Ada perwakilan klub yang datang, ada agen juga, tapi ketika mereka datang, saya tidak ada di sana," kata Raden Isnanta.