Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rangkap jabatan yang dilakukan oleh Ketua Umum (Ketum) PSSI, Edy Rahmayadi, terus menuai protes dari berbagai pihak.
Hujan kritik ini muncul karena Edy Rahmayadi merangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatera Utara dan Ketum PSSI.
Bahkan, Edy Rahmayadi juga didesak untuk segera turun dari jabatan Ketum PSSI setelah timnas Indonesia gagal total pada ajang Piala AFF 2018.
(Baca Juga: PSS Sleman Naik Liga 1, Istri Seto Nurdiantoro De Javu Atas Kesuksesan Musim 1999-2000)
Salah satu pihak yang ikut menyuarakan tuntutan ini datang dari pihak klub.
Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, menilai bahwa Edy Rahmayadi harus segera melepaskan jabatan sebagai orang nomor satu di PSSI.
"Itu kan orang-orang yang bilang apapun juga, mungkin sudah pada menilai. Saya juga setuju Pak Edy diganti," ujar Umuh Muchtar di Graha Persib, Kota Bandung, Selasa (28/11/2018).
"Kalau saya dimusuhin tidak ada masalah, saya hanya berharap ini untuk kebaikan pesebakbolaan Indonesia," ucapnya menambahkan.
(Baca Juga: Umuh Muchtar Setuju Edy Rahmayadi Diganti dan Dorong PSSI Adakan KLB)
Pria yang akrab dengan sapaan Wak Haji ini pun akan mendorong Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengganti kepengurusan PSSI.
Selain itu, pria berusia 70 tahun ini mengaku sudah lelah dengan segala masalah yang terjadi di tubuh PSSI selama dipimpin oleh Edy Rahmayadi.
"Saya setuju KLB, saya dorong ke KLB sudah banyak beberapa pihak telepon saya untuk mendorong ke KLB," ujarnya.
(Baca Juga: Sukses Promosi ke Liga 1, Bek Asal Belanda Isyaratkan Perkuat PSS Sleman)
"Silakan kalau marah lagi ke saya, silakan saya sudah capek. Urus saja yang lain jangan merangkap-merangkap gini."
"Harus serius harus ada keberanian dan tegas, jangan menyalahkan wartawan lagi. Secepatnya KLB tahun depan, setelah beres liga," kata Umuh Muchtar.
Terkait sosok yang cocok untuk memimpin PSSI, Umuh Muchtar memiliki kriteria sendiri.
Menurut Umuh Muchtar orang yang menggantikan Edy Rahmayadi harus berani keluar materi maupun waktu.
"Pokoknya yang berani ngemodal. Kalau jadi ketua harus berani membuang waktu dan mengeluarkan duit," kata Umuh Muchtar.