Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Sriwijaya FC mengalami masa kelam pada musim 2018, saat mereka harus merasakan kenyataan pahit turun kasta alias terdegradasi dari Liga 1.
Turun kasta dan akan bermain di Liga 2 pada 2019, Sriwijaya FC bakal tak seperti saat berkompetisi di Liga 1.
Klub asal Palembang ini harus mengikuti beberapa regulasi yang sebelumnya tidak ada di kasta teratas Liga Indonesia, paling tidak ini mengacu pada regulasi tahun-tahun sebelumnya.
(Baca juga: Kans Timnas Malaysia Juarai Piala AFF 2018 Tak Besar, Kapten Harimau Malaya Punya Komentar Keren)
Salah satunya regulasi yang melarang penggunaan pemain asing.
Ada pula regulasi tentang tim junior masing-masing klub, baik untuk kategori U-19 dan U16.
(Baca juga: Selain Mario Gomez, Ini Para Pelatih Argentina di Indonesia dan Ada yang Dipecat Sebelum Liga Mulai)
Pada Liga 2, ini tidak adanya kompetisi level nasional yang mempertemukan masing-masing tim junior seperti Liga 1 U-19 2018.
Hal tersebut dijelaskan oleh mantan Manajer Sriwijaya FC U-19, Bambang Supriyanto.
Ia menjelaskan, pada Liga 2 nanti tidak ada kompetisi untuk tim junior dari masing-masing klub.
”Ini kami berbicara konteks kompetisi. Di Liga 2, kompetisi wajib bagi Sriwijaya FC U-19 tidak ada,” ujar Bambang saat dikonfirmasi Sripoku.com yang dikutip BolaSport.com, Sabtu (15/12/2018).
(Baca juga: Eks Penyerang Timnas U-23 Thailand Pulang Kampung Setelah Setahun Berkarier di Liga Swiss)
Untuk sementara ini, skuat berjuluk Laskar Wong Kito Mudo musim 2018 dibubarkan karena kompetisi telah selesai.
Para pemain tim U-19 Sriwijaya FC pun akan habis masa kontraknya pada Desember 2018.
(Baca juga: Cemerlang di Piala AFF 2018, Pemain Naturalisasi Ini Serius Dipantau Klub Thailand)
Namun, Bambang berharap agar Sriwijaya FC U-19 masih tetap ada pada musim depan.
Hal itu sangat krusial jika manajemen berbicara untuk pembinaan.
(Baca juga: Inilah Permintaan Maaf PSIM ke PS Tira Pasca-rusuh Suporter di Piala Indonesia 2018)
”Saya pribadi lebih baik ada, biar pembinaan tetap berjalan karena dengan diadakannya itu (Sriwijaya FC U-19 dan U-16), dampaknya ke pembinaan SSB dan Sumsel lain,” tutur Bambang.
”Mereka tetap terpicu untuk bergabung. Jadi tetap bersemangat karena gairah mereka untuk sepak bola tetap ada,” ucapnya.
(Baca juga: Rumor Pergerakan Pemain dari Liga 1 ke Liga Malaysia dan Sebaliknya, Persija dan Persib pun 'Terlibat')
Sedangkan soal ketiadaan kompetisi bagi tim junior untuk klub Liga 2, Bambang punya solusi.
Mereka masih bisa mengakali dengan mengadakan turnamen, laga persahabatan, dan yang lain.
(Baca juga: Gagal Jadi Tuan Rumah, Persiba Bantul Siapkan Hal Ini pada 8 Besar Liga 3 2018)
”Menurut saya, lebih baik masih harus diadakan. Mungkin nantinya enggak ikut kompetisi, tetapi kan bisa diadakan turnamen atau mengadakan internal kompetisi dan lain-lain,” tuturnya.
Apalagi, beberapa nama yang saat ini memperkuat tim senior Sriwijaya FC merupakan alumnus dari pembinaan pemain usia muda.
(Baca juga: 8 Besar Liga 3 2018 - Ini Jadwal, Tim Peserta, dan Jatah Promosi ke Liga 2 2019)
Sebut saja kiper Teja Paku Alam, bek Zalnando, gelandang Ichsan Kurniawan, penyerang Rizky Dwi Ramadhana dan lain-lain.
Mereka adalah pemain yang besar saat membela tim U-21 Sriwijaya FC.
(Baca juga: PSMS Medan Remuk, Kalah dari Klub Liga 3 dan Terhenti di Piala Indonesia Pasca-degradasi dari Liga 1)