Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono menegaskan jika PSSI akan terus memerangi match fixing atau pengaturan skor yang saat ini sedang melanda sepak bola Indonesia.
Melalui pernyataan Sang Wakil Ketua Umum, Joko Driyono, PSSI sepakat untuk melakukan proses memerangi kasus pengaturan skor demi merespons niat baik publik.
Hal ini tidak lepas dari munculnya fakta-fakta baru dalam kasus pengaturan skor yang disebutkan dalam acara Mata Najwa dengan tajuk "PSSI Bisa Apa Jilid 2", Rabu (19/12/2018) malam.
"Ketua umum (Edy Rahmayadi) telah konfirmasi ini jadi inisiatif, beliau menyetujui. Kemarin kami telah menyaksikan bersama, pemerintah memberi dukungan luar biasa melalui kepolisian untuk membantu integritas ini," ujar Joko Driyono di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2018).
(Baca Juga: Hamka Hamzah Geram dengan Tuduhan Pengaturan Skor di Final Piala AFF 2010)
"Kami mensinergikan elemen yang ada, upaya Komdis memanggil dengan bukti-bukti membantu, jika kalau ada hambatan, keengganan atas proses yang dijalankan, maka PSSI akan meminta kepada mereka yang dipanggil (dan tidak berkenan) untuk diteruskan di kepolisian. PSSI ingin merespon niat baik publik," tambahnya.
PSSI juga sudah menyaring 76 akun media sosial dan akan dipanggil oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI untuk dimintai keterangan terkait match fixing.
Namun demikian, Jokdri tidak mau menyebutkan 76 akun yang sudah dikantongi oleh PSSI.
“Panggilan Komdis PSSI diharapkan untuk dipenuhi dengan membawa bukti,” kata Joko Driyono.
Lebih lanjut Jokdri sangat mengapresiasi atas inisiatif Kepolisian Republik Indonesia untuk ikut membantu menyelesaikan persoalan match fixing.