Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Wakil Ketua Satgas Antimafia Bola Sindir Rangkap Jabatan di Persepakbolaan Indonesia

By Irfa Ulwan - Sabtu, 29 Desember 2018 | 13:48 WIB
Wakil Ketua Satgas anti mafia bola, Krishna Murti. (INSTAGRAM.COM/_BD91)

Rangkap jabatan di persepakbolaan Indonesia sudah menjadi rahasia umum. Termasuk di dalam tubuh PSSI.

Wakit Ketua Satgas Anti Mafia Bola, Krishna Murti, melalui akun Instagram pribadinya mengungkapkan sindiran itu.

Pria yang berpangkat Brigadir Jenderal Polisi itu baru saja mengunggah foto.

Dalam unggahannya, terlihat Krishna tengah berada di suatu tempat yang diindikasikan sebagai kandang Chelsea, Stamford Bridge.

Melalui captionnya, Krishna menulis serangkai kalimat dengan majas satire atas keadaan persepakbolaan Indonesia.

(Baca Juga:Persiba Bantul Disebut-sebut Jadi Tumbal Praktik Pengaturan Skor di Liga 3)

"Ada beberapa club sepak bola besar banget. Pemiliknya adalah orang-orang dalam federasi. Juara pula..."

Meski tak menyebut secara langsung siapa yang dimaksud, netizen dalam kolom komentar unggahn itu seperti mengerti maksud yang ingin disampaikan Krishna.

Beberapa "orang" dalam tubuh PSSI memang diketahui memiliki jabatan lain, baik itu masih dalam ranah sepak bola, maupun bukan.

Sebut saja Joko Driyono, Pieter Tanuri, Iwan Budianto, atau Yoyok Sukawi.

(Baca Juga:Kemenpora Apresiasi Keseriusan Satgas Anti Mafia Bola Berantas Skandal Pengaturan Skor)

Selain memiliki jabatan strategis di PSSI, nama-nama yang disebutkan juga terlibat dalam kepengurusan klub-klub kontestan Liga 1.

Bahkan, ada yang statusnya sebagai pemilik dari klub tersebut.

Dalam captionnya, Krishna melanjutkan bahwa hal-hal seperti itu hanya terjadi di Indonesia.

"Itu sama saja pengurus FA Inggris juga punya club Chelsea. Pokoknya elu-elu kupret aja dah yang punya bola. Cuma ada di Indonesia yg seperti itu," ujarnya menambahkan.

(Baca Juga:Ada Langkah Nyata dari Satgas Anti Mafia Bola, Ini Sikap PSSI dari Edy Rahmayadi)

Dalam impresi Krishna, keadaan ini berpotensi menurunkan kewibawaan kedua belah pihak di mata publik sepak bola.

Hingga yang paling parah adalah menurunnya rasa kepercayaan publik terhadap PSSI sekaligus kompetisi yang dimainkan itu sendiri.

Oleh karenanya, Krishna ingin mengubah keadaan tersebut dengan kewenangannya di Satgas Antimafia Bola.

Hal itu dapat terlihat dari kata penutup dalam caption singkat itu.

"Bongkar...!!!" tulis Krishna, mengakhiri.

(Baca Juga:Pembelaan Komdis PSSI Terkait Hukuman PS Mojokerto Putra yang Dinilai Cacat Hukum)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P