Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Skandal Pengaturan Skor, Satgas Antimafia Bola Amankan Dua Tas dari Kediaman Mbah Putih

By Adif Setiyoko - Sabtu, 29 Desember 2018 | 16:19 WIB
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI telah memutuskan untuk menonaktifkan salah satu anggotanya, Dwi Irianto atau yang akrab disapa Mbah Putih, setelah diduga tersandung skandal pengaturan skor. (TRIBUNJOGJA/AZKA RAMADHAN)

Salah satu anggota Komisi Disiplin (Komdis) PSSI non-aktif, Dwi Irianto, ditangkap Satgas Antimafia Bola di Yogyakarta pada Jumat (28/12/2018). Dari kediaman pria yang akrab disapa Mbah Putih ini, polisi mengamankan dua buah tas.

Saat dihubungi BolaSport.com, Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan perkembangan Tim Satgas Antimafia Bola termasuk soal penangkapan Dwi Irianto alias Mbah Putih.

Dedi Prasetyo menyebut, Satgas Antimafia Bola telah berhasil meringkus Mbah Putih yang diduga terlibat dalam skandal pengaturan skor di Hotel New Shapire, Yogyakarta, pukul 10.00 WIB.

(Baca Juga: Sebut Dirinya Kunci Skandal, Mbah Putih Ingin Segera Bertemu Satgas Mafia Bola)

"Hari ini, kami menangkap satu tersangka atas nama DI atau dikenal Mbah Putih di Hotel New Shaphire Yogyakarta," kata Brigjen Dedi Prasetyo saat dihubungi BolaSport.com, Jumat (28/12/2018).

Selanjutnya, jelas Dedi, Mbah Putih akan dibawa Satgas Antimafia Bola menuju Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga:

Dari keterangan putra Mbah Putih, Berlandika Candra Pramudipta, Satgas Antimafia Bola mengamankan dua tas berisi berkas-berkas.

"Saya tahu sudah di rumah, ada 10 orang lebih," ujar putra DI, Berlandika Candra Pramudipta, Jumat (28/12/2018).


Dwi Irianto alias Mbah Putih saat ditangkap tim Satgas Antimafia Bola di Yogyakarta, Jumat (28/12/2018).(DOK. SATGAS ANTIMAFIA BOLA)

(Baca juga: Persik Cetak Tiga Gol dan Menang untuk Buka Peluang Juarai Liga 3 2018)

Dika menuturkan, petugas datang ke rumah bersama Mbah Putih.

Kepada keluarga, petugas juga memperkenalkan diri dari Satgas Antimafia Bola.

"Tadi memperkenalkan diri dari Satgas Anti Mafia Bola, kemudian juga menunjukkan surat penangkapan," ujar Dika.

(Baca Juga: Mbah Putih Resmi Dinonaktifkan PSSI karena Diduga Terlibat Skandal Pengaturan Skor)

(Baca Juga: BREAKING NEWS - Satgas Antimafia Bola Tangkap Mbah Putih di Yogyakarta)

"Petugas menjelaskan kalau ini pengembangan dari kasus kemarin," katanya.

Dari dalam rumah, lanjut dia, personel Satgas Antimafia Bola membawa beberapa bekas terkait ketugasan Mbah Putih sebagai anggota Komisi Disiplin Komdis PSSI.

"Ada dua tas yang dibawa. Isinya berkas-berkas," katanya.

(Baca juga: Terbaru dari Timnas Malaysia, Ini Nasib Tan Cheng Hoe yang Kontraknya Tinggal Hitungan Hari)

Skandal pengaturan skor

Dwi Irianto alias Mbah Putih menjadi orang keempat yang diringkus pihak kepolisian atas dugaan keterlibatan dalam skandal pengaturan skor.

Selain Mbah Putih, tiga tersangka lain yakni Priyanto alias Mbah Pri, Ani Yuni Artikasari alias Tika, serta Tjan Lin Eng alias Johar.

(Baca juga: Timnas Thailand Tetapkan Skuat Inti untuk Piala Asia 2019, tetapi Kiper Utama yang Bermain di Eropa Dicoret)

Johar sebelumnya ditangkap Satgas Anti Mafia Bola bentukan Kepolisian Republik Indonesia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (27/12/2018).

Johar kini sudah menjadi tersangka. Ia bahkan terancam dijerat pasal penipuan dan dihukum minimal lima tahun penjara.

Johar merupakan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah.

(Baca juga: Gelandang Jepang yang Pernah Mencetak Satu Gol di Liga Italia Memutuskan Pensiun)

Penangkapan Johar dan dua tersangka lainnya tak lepas dari laporan Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani yang merasa ditipu.

Sebelumnya, pada acara Mata Najwa, manajemen Persibara mengungkapkan diminta uang senilai Rp500 juta dari Johar bila ingin menjadi tuan rumah babak penyisihan grup Liga 3.

(Baca juga: Pelatih Klub Pertama yang Juara Liga Europa Teruskan Karier di Liga Super China)

Bahkan, manajemen Persibara juga mengakui mereka sudah habis Rp 1,3 miliar untuk memberi mahar kepada Johar.

Merasa dirugikan, manajemen Persibara akhirnya beranikan diri melaporkan Johar ke pihak kepolisian.

Dalam acara itu, Mbah Putih disebut-sebut menjadi penghubung ke mafia sepak bola.

(Baca juga: Boxing Day Liga Australia, Eks Bek Liverpool Gagal Rasakan Kemenangan setelah Sempat Unggul)

 

(Baca juga: Berjuang di Liga Champions Asia 2019, Klub Malaysia Ini Rekrut Eks Bek Tengah Timnas U-23 Australia)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P