Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
KH Ma'ruf Amin mengaku amat prihatin atas maraknya kasus pengaturan skor di persepakbolaan Indonesia.
Ma'ruf Amin juga menyesalkan adanya praktik-praktik kotor tersebut.
Calon Wakil Presiden (Cawapres) pasangan Joko Widodo itu mengatakan bahwa hal itu menghancurkan hakikat dari permainan sepak bola.
Terlebih pemain-pemain muda harapan bangsa di bidang olahraga permainan ini.
"Ini mengorbankan masa depan pemain (sepak bola) kita, mengorbankan persepakbolaan Indonesia," kata Ma'ruf Amin, kutip BolaSport.com dari Tribun Jabar.
(Baca Juga: Presiden Madura United Bingung dengan PSSI yang Tetap Diam Walau Marwah Organisasinya Coreng-moreng)
Ma'ruf yang waktu mengatakan itu tengah berada di Pondok Pesantren Malnu, Menes, Pandeglang, Banten, juga meyakini bila praktik itu secara langsung menghambat pertumbuhan dan perkembangan sepak bola dalam negeri.
Padahal, masih menurutnya, saat ini dunia kulit bulat Tanah Air tengah merangkak menuju ke arah yang lebih baik.
"Di saat kita ingin sepak bola Indonesia itu punya prestasi, pembinaan yang tepat, yang melahirkan pesepak bola yang profesional seperti di negara lain, kok malah ada pengaturan skor ini," ujarnya menambahkan.
Ma'ruf sendiri mengaku amat mengapresiasi kinerja Satgas Antimafia Bola bentukan Polri.
(Baca Juga: Wakil Ketua Satgas Antimafia Bola Sindir Rangkap Jabatan di Persepakbolaan Indonesia)
Ada Langkah Nyata dari Satgas Anti Mafia Bola, Ini Sikap PSSI dari Edy Rahmayadi https://t.co/h4n8y0TPjt
— BolaSport.com (@BolaSportcom) December 27, 2018
Kinerja mereka dalam membongkar praktik kotor itu, masih menurut Ma'ruf, adalah momentum yang sangat tepat untuk membenahi tata kelola sepak bola dalam negeri.
"Supaya bola itu sportif. Yang menang ya menang, yang kalah ya kalah, berdasarkan kepada kemampuan dan strategi yang diterapkan," ucapnya lagi.
"Saya bilang kalau pemainnya pintar, pelatihnya cerdas, ya itu sepak bola itu akan menarik. Tetapi kalau menangnya karena pengaturan skor, itu menghancurkan, mengecewakan," tutur Mustasyar PBNU itu.
Sebelumnya, dalam beberapa hari terakhir, Satgas Antimafia Bola tekah berhasil mengungkap sekelumit isu pengaturan skor yang diyakini telah menggurita.
(Baca Juga: Klarifikasi Pihak Bali United Terkait Viralnya Foto Luis Milla Mendarat di Bali)
Beberapa nama, termasuk "orang" PSSI juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Di antaranya ada nama Johar Ling selaku Exco PSSI atau Dwi Irianto yang akrab disama Mbah Putih, salah seorang dalam tubuh Komdis PSSI.