Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Maverick Vinales mengakui tak bisa lagi menjaga ambisinya untuk menjuarai MotoGP 2017.
Vinales menegaskan, ambisi itu telah "tergelincir" menyusul hasil mengecewakan dalam kualifikasi MotoGP Jepang 2017, yakni start di urutan ke-14 dalam lomba di Sirkuit Twin Ring Motegi, Motegi, Jepang.
Lomba seri ke-15 MotoGP 2017 itu akan digelar pada Minggu (15/20/2017) pukul 12.00 WIB dan disiarkan secara langsung oleh Trans 7.
Pebalap Yamaha itu berada di posisi ketiga dalam klasemen, terpaut 28 poin di bawah Marc Marquez.
Kini tersisa empat seri dan Vinales butuh hasil besar di MotoGP Jepang 2017 untuk menjaga impiannya menjadi juara dunia.
Namun, setelah berjuang keras dalam lintasan basah sepanjang latihan bebas, Jumat (13/10/2017), Vinales gagal memperbaiki performa di hari berikutnya.
(Baca Juga: Teco Anggap Andritany Lebih Layak Jadi Kapten Persija ketimbang Bepe)
Walhasil, pebalap asal Spanyol itu gagal masuk ke fase kualifikasi kedua otomatis di latihan bebas ketiga.
Vinales hanya berada di posisi keempat dalam kualifikasi pertama, yang membuatnya tercecer ke baris kelima di grid.
Itu merupakan hasil kualifikasi terburuk Vinales sejak merasakan posisi yang sama di Misano tahun 2015.
Vinales akhirnya mengibarkan bendera putih tanda menyerah untuk mengejar gelar MotoGP 2017.
"Kami sudah mencoba segalanya," ujar Vinales, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari Autosport.com, Sabtu (14/10/2017).
(Baca Juga: Cara Pebulu Tangkis Tercantik Dunia Rayakan Akhir Pekan)
"Jujur, tak ada yang membantu, ini benar-benar masalah yang sama sepanjang tahun, yakni traksi."
Traksi adalah daya cengkeram ban ke lintasan.
Vinales mengeluhkan performa motornya.
"Saya telah melakukan yang terbaik, saya tak bisa melakukan apa-apa lagi dengan motor yang kami miliki sekarang," tegas pebalap berusia 22 tahun itu.
Mantan pebalap Suzuki itu menambahkan," "Bisa dipastikan ini memalukan, karena kami sedang berusaha meraih gelar, tapi dengan cara seperti ini adalah mustahil."
Vinales lalu menguraikan, apa pun yang dilakukannya dengan motor Yamaha YZR-M1 tetap tak bisa membantu.
(Baca Juga: Mohamed Salah dan Konsep Dewa Pemersatu Bangsa Mesir)
"Apa pun yang saya lakukan, mengendarai dengan halus atau agresif, mengerem tunda atau lebih dini, masalahnya tetap sama, yaitu traksi."
"Bagi saya, gelar sudah tergelincir, terutama karena rival-rival saya berada posisi utama," ungkap Vinales.
Ketika ditanya wartawan, apa yang bisa diharapkan untuk diraih dari grid belakang pada lomba Minggu (15/10/2017), Vinales menjawab, "Saya hanya bisa memberikan yang terbaik, menjadikan tugas dan harapan untuk cuaca yang lebih baik."
Rekan setim Vinales, Valentino Rossi, juga mengalami nasib yang kurang lebih sama.
Pebalap Italia itu nyaris gagal masuk kualifikasi kedua karena "berjudi" dengan ban.
(Baca Juga: Reaksi Netizen Mancanegara Melihat Kericuhan Sepak Bola Indonesia)
Kejutan Zarco
Pebalap satelit Yamaha dari Tech 3, Johann Zarco, tampil mengejutkan dengan merebut pole position, sekaligus menjadi yang kedua dalam kariernya.
Vinales kaget bagaimana bisa Zarco tampil sangat kompetitif dengan mesin yang berusia setahun.
Vinales akan berusaha tak memikirkan hal itu agar bisa tetap fokus balapan.
"Jika itu aneh buat Anda, bayangkan [bagaimana] terhadap saya," ujar Vinales ketika ditanya apa yang membuat pebalap Prancis itu tampil apik.
Vinales malah terkesan frustrasi ketika ditanya lagi tentang performa Zarco.
"Saya tak tahu, lebih baik tak memikirkan apa pun tentang itu dan berusaha meraih hasil terbaik," pungkas Vinales.