Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Reaksi Marc Marquez Saat Ditanya soal Referendum Catalonia

By Nugyasa Laksamana - Selasa, 17 Oktober 2017 | 16:48 WIB
Pebalap Repsol Honda Team, Marc Marquez, berpose dengan motor lawas Honda S 90 yang diproduksi oleh PT Astra Honda Motor (AHM) pada era 60-70an, di Sunter, Jakarta Utara, Senin (16/10/2017). (ASTRA HONDA MOTOR)

Dua pebalap MotoGP yang membela Repsol Honda Team, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, mendapatkan pertanyaan soal bagaimana tanggapan mereka terhadap upaya Catalonia yang ingin berpisah dari Spanyol.

Marquez dan Pedrosa merupakan contoh dari sekian banyak pelaku olahraga yang berasal dari Catalonia.

Marquez lahir di Cervera, sedangkan Pedrosa dari Sabadell. Keduanya daerah tersebut merupakan bagian dari kawasan Catalonia.

Saat mendapatkan kesempatan bertemu langsung dengan Marquez dan Pedrosa di BSD, Tangerang, pada Selasa (17/10/2017), Bolasportcom melontarkan pertanyaan terkait referendum Catalonia.

(Baca juga: Marc Marquez dan Dani Pedrosa Dapat Kenang-kenangan dari Para Fans Indonesia)

Bolasportcom bertanya pada sesi konferensi pers yang diadakan oleh produsen ban Michelin terkait safety riding.

Namun, Marquez dan Pedrosa memilih bungkam. Mereka enggan berkomentar soal situasi politik yang sedang terjadi di negaranya.

"No, no, no. Safety, safety," kata Marquez seraya tersenyum.

Tak lama kemudian, moderator acara pun menjelaskan maksud pernyataan Marquez tersebut.

"Mohon maaf ya, Mas, pertanyaannya kalau bisa seputar teknis safety riding saja," ucap sang moderator.

Berdasarkan penelusuran Bolasportcom, ada lima pebalap MotoGP selain Marquez dan Pedrosa yang juga berasal dari Catalonia.

Kelima pebalap tersebut adalah Maverick Vinales (Movistar Yamaha), Aleix Espargaro (Aprilia), Pol Espargaro (Red Bull KTM Factory Racing), Alex Rins (Suzuki Ecstar), dan Tito Rabat (Marc VDS).

(Baca juga: Kunjungi Serpong, Marc Marquez dan Dani Pedrosa Sapa Para Pelajar SMK)

Pada Senin (2/10/2017), Pemerintah Catalonia mengumumkan bahwa 90 persen (sekitar 2,02 juta) warga mereka memilih untuk berpisah dari Spanyol dalam proses referendum.

Situasi politik semakin memanas ketika dua tokoh penting kemerdekaan Catalonia, Jordi Sanchez (Dewan Nasional Catalonia) dan Joe Cuixart (Dewan Budaya) dimasukkan ke dalam penjara oleh Pengadilan Tinggi Spanyol.

Kedua pria tersebut ditahan pada Senin (16/10/2017) karena dianggap memimpin aksi protes malam hari di Barcelona pada 20 September lalu.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P