Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Seri balapan MotoGP tinggal menyisakan satu seri yakni GP Valencia yang akan berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (12/11/2017).
Kemenangan pebalap tim Ducati, Andrea Dovizioso, pada balapan GP Malaysia, Minggu (29/10/2017), membuat penentuan gelar juara dunia MotoGP 2017 akan di tentukan di Valencia.
Di Sepang, tim Ducati dianggap oleh beberapa pihak melakukan team order demi menjaga peluang Dovizioso sebagai juara dunia.
Hal tersebut di amini oleh bos tim Ducati, Luigi Dall'igna, yang mengaku mengambil keputusan yang sulit perihal team order.
"Menggunakan cara ini (team order) adalah keputusan yang sulit tentunya. Tetapi, pada saat bersamaan, hal ini sangat menguntungkan," kata Dall'igna seperti dikutip Bolasportcom dari GPOne, Kamis (2/11/2017).
(Baca juga: Akhirnya Tim Ducati Mengakui Lakukan Team Order saat GP Malaysia)
Sebelum menjadi General Manager Ducati Corse, Dall'igna sudah berkarier di Aprilia Racing sejak 1992.
Team order bukanlah hal baru bagi Dall'igna karena sebelumnya dia juga pernah melakukannya pada ajang World Superbike.
Saat itu, tim Aprilia Racing memiliki dua pebalap yang turun pada World Superbike 2012 yakni Max Biaggi dan Eugene Laverty.
Pada pada balapan pertama seri Rusia di Moscow Raceway, Dall'igna meminta Laverty untuk merelakan diri dilewati oleh Max Biaggi yang kala itu bersaing dengan Tom Sykes di kejuaraan.
Pada akhir musim 2012, Max Biaggi berhasil menjadi juara dunia World Superbike dengan mengumpulkan 358 poin, hanya selisih 0,5 poin dari peringkat kedua, Tom Sykes.
Dovizioso memiliki misi sulit di Sirkuit Ricardo Tormo nanti jika ingin menjadi juara dunia MotoGP 2017 karena dia harus finis pertama dan Marc Marquez (Repsol Honda) gagal finis di luar posisi ke-11.
Marquez memiliki rekam jejak bagus saat balapan di sirkuit tersebut, di mana sejak melakukan debut di kelas MotoGP, Marquez selalu berhasil finis di urutan tiga besar.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on