Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Setiap Melihat Johann Zarco, Kepala Kru Yamaha Tech3 Teringat Andrea Dovizioso

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 22 Desember 2017 | 16:22 WIB
Johann Zarco, Dani Pedrosa, dan Andrea Dovizioso, saat sesi kualifikasi MotoGP Malaysia, Sabtu (27/10/2017). (MOTOGP.COM)

Meski sudah membela tim berbeda, pebalap MotoGP asal Italia, Andrea Dovizioso, ternyata memiliki beberapa kesamaan dengan pebalap Prancis, Johann Zarco.

Hal itu diungkapkan oleh kepala kru Yamaha Tech3, Guy Coulon.

Menurut Coulon baik Dovizioso -yang kini membalap untuk tim Ducati- maupun Zarco memiliki etos kerja serupa.

Dovizioso sempat menjalani satu musim balap bersama Tech3 sebelum akhirnya bergabung dengan Ducati pada musim 2013.

Guy Coulon pun mengungkapkan kalau dirinya teringat dengan masa-masa bekerja sama dengan Dovizioso setiap kali melihat Zarco.

Menurut dia, kedua pebalap tersebut sama-sama memiliki sikap tekun dan konsisten dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan tim pada setiap sesi.

(Baca Juga: Penyerang Berbobot 102 Kilogram Ini Tak Lagi Sandang Predikat Pemain Terkuat di Dunia, Lalu Siapa Penggantinya?)

"Kami menyiapkan rencana sebelum setiap sesi. Rencananya tergantung dari treknya," kata Coulon dikutip BolaSport.com dari Crash.

"Kami menentukan dengan spesifik, jumlah putarannya. Lalu setelahnya kami mengganti motornya dan mencoba hal berbeda di percobaan kedua," ucao Coulon mengimbuhkan.

Baik Zarco maupun Dovizioso akan mengikuti instruksi dari tim dan tetap menyelesaikan jumlah putaran yang diminta meski kondisi motornya tidak nyaman.

"Dia tetap menyelesaikan putarannya untuk memahami apakah itu sebuah masalah kenyamanan. Bahkan dengan perasaan tidak nyaman, dia masih mendapat waktu putaran," tutur Coulon.

(Baca Juga: Meski Hanya 9 Kali Finis, Aleix Espargaro Telah Selamatkan Kepercayaan Diri Timnya)

Coulon juga membandingkan semangat kerja Dovizioso dan Zarco dengan pebalap lain.

Coulon mengatakan, normalnya, para pebalap lain akan berhenti ketika merasa motornya tidak nyaman.

"Anda tidak menyukai setelannya setelah dua putaran, ya. Namun, mungkin setelah empat putaran kamu bisa mengerti apakah daya tahan ban membaik atau apakah waktu putaran kamu membaik. Pada akhirnya, tidak ada yang pernah tahu," kata Coulon.

Melalui etos kerja tersebut, baik Dovizioso maupun Zarco mampu menjadi salah satu pebalap Yamaha Tech3 yang memberi hasil baik bagi timnya.

Dalam satu musim penampilannya bersama Tech3, Dovizioso finis di peringkat keempat klasemen akhir pebalap setelah mengumpulkan 218 poin.

Sementara itu, Zarco berhasil finis di peringkat ketujuh dengan 174 poin dan menyabet dua penghargaan sekaligus yaitu pebalap debutan alias rookie terbaik dan pebalap tim independen terbaik.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P