Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Ducati Team, Andrea Dovizioso, menyelesaikan penampilannya di MotoGP 2017 dengan menjadi runner-up.
Dovizioso juga menjadi satu-satunya pebalap yang mampu bertahan di perburuan titel juara dengan Marc Marquez (Repsol Honda) hingga seri terakhir.
Hasil yang diraih pebalap bernomor 04 itu pun dinilai sebagai sebuah keajaiban terlebih setelah sang pebalap lebih banyak berkutat di papan tengah pada musim-musim sebelumnya.
Akan tetapi pendapat berbeda diutarakan mantan pebalap MotoGP, Carlos Checa, yang mengatakan kalau apa yang ditorehkan Dovi bukanlah keajaiban semata.
SBK: Carlos Checa inaugura Moto dei Miti
Anche Marco Lucchinelli, Virginio Ferrari e Roberto Gallina hanno tenuto a battesimo il tempio della passione costruito da Genesio Bevilacquahttps://t.co/PwYDsV08qp pic.twitter.com/M5t0OM3YJJ
— Andrea Brambilla (@anbrambilla) 21 November 2017
"Tidak ada yang namanya keajaiban di level ini,"
"Dovi sangat layak mendapatkan apa yang diraihnya dan itu menunjukkan hasil jerih payahnya," ujar Checa dikutip BolaSport.com dari Paddock-GP.
(Baca Juga: Prestasi Paralimpian Indonesia Membanggakan, Presiden NPC Terima Penghargaan)
Musim ini, Dovizioso merebut enam kemenangan dari 18 seri balapan atau jumlah yang sama dengan yang dikumpulkan sang juara bertahan, Marquez.
Dirinya bahkan sempat memiliki momentum untuk menggeser Marquez di puncak klasemen sebelum hasil buruk di Philip Island, Australia, memupuskan harapannya.
5 Mesin Gol Penakluk Raksasa Liga Inggris https://t.co/QTVmmihqJl
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 28 Desember 2017
Walau berhasil menjaga defisit poin hingga seri terakhir, Dovi gagal menyematkan namanya pada menara pemenang MotoGP untuk pertama kalinya.