Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Selalu terlihat antusias menjadi ciri khas dari seorang Marc Marquez baik di dalam maupun di luar lintasan.
Bahkan dengan empat gelar juara kelas premier yang diraihnya, sikap dan ekspresi Marc Marquez masih sama seperti saat masih menjalani musim debutnya di ajang MotoGP.
Hal itu selain membuatnya spesial dibandingkan pebalap lainnya dan juga membuat Marquez disukai orang-orang di sekitarnya.
Termasuk salah satu jurnalis senior Italia, Maurizio Bruscolini, seperti dikutip BolaSport.com dalam wawancaranya bersama Tuttomotoriweb.
(Baca Juga: Terkena Kritik Lagi, Tim Suzuki Diminta Langsung Mencari Andrea Iannone)
"Dia telah memenangi enam kejuaraan dunia dan masih sama seperti saat saya melihatnya sebagai bocah yang meminta tanda tangan Valentino (Rossi)," kata Bruscolini.
Menurutnya tidak banyak pebalap lain yang bisa mempertahankan karakter mereka dengan lingkungan yang glamor sekaligus penuh tekanan itu.
"Banyak pebalap lainnya, selain (Jorge) Lorenzo dan (Andrea) Dovizioso, telah kehilangan jati diri mereka dan menjadi dewa di bumi ini,"
"Bagi saya Marquez sangat memukau, sebagai pebalap, sebagai pria dan juga karakternya," sambungnya.
Keberhasilan Marquez untuk bisa bertahan dari kerasnya dunia balapan tidak lepas dari peran mantan manajer tim Repsol Honda, Livio Suppo.
(Baca Juga: Hector Barbera Pilih Turun Kelas ke Moto2 daripada Kembali Dapat Motor Bermasalah)
Sejak menggaet Marquez dari kejuaraan kelas Moto2 ke timnya, Suppo telah memperingatkan Marc untuk tetap tidak mengubah kepribadiannya.
Hasilnya, sang pebalap berhasil membuat relasinya dengan kru tim Repsol Honda tetap terjalin dengan baik.
Pebalap berusia 24 tahun itu sering terlihat makan bersama dengan para mekaniknya bahkan dirinya terkadang ikut mengambilkan kursi bagi mereka di kafe tim Repsol Honda.
Selain itu Marquez dikabarkan rela menunggu di garasi saat kru tim memperbaiki kerusakan motornya.