Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dinamika Rossi Vs Lorenzo pada Musim-musim Pertama, Dari Perbedaan Ban Hingga Munculnya Dinding Pemisah

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Minggu, 14 Januari 2018 | 19:56 WIB
Pebalap Yamaha Team asal Spanyol, Jorge Lorenzo (kiri), dan rekan satu timnya asal Italia, Valentino Rossi, bersiap saat akan menjalani pemotretan jelang GP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Kamis (10/11/2016). (JOSE JORDAN/AFP PHOTO)

Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo merupakan salah satu bentuk rivalitas terbesar pada ajang MotoGP.

Persaingan keduanya bermula saat Yamaha memutuskan untuk mengontrak Lorenzo sebagai rekan setim Valentino Rossi pada musim 2008.

Kala itu, Lorenzo datang ke tim pabrikan Jepang dengan status juara kelas 125cc pada dua musim sebelumnya.

Tembok pun telah memisahkan kedua pebalap sejak musim pertama dikarenakan Rossi dan Lorenzo menggunakan ban berbeda.

Rossi menggunakan ban Bridgestone yang kala itu lebih superior dibanding ban Michelin yang digunakan Lorenzo.

Setelah regulasi penyeragaman ban dimulai pada musim 2009, tembok yang memisahkan kedua pebalap tetap ada.

(Baca Juga: Minus Danilo Petrucci, Tiga Polisi Italia Siap Hadapi Kejuaraan MotoGP Berikutnya)

"Pada awalnya tidak mudah. Pada tahun 2009 saya tidak senang ketika Yamaha mengontrak rekan setim yang muda dan kompetitif," kata Valentino Rossi yang dikutip BolaSport.com dari Cycle World.

Lorenzo memang menunjukkan potensinya kala merebut pole position pada tiga seri pertama MotoGP 2008 dan meraih kemenangan perdana pada seri ketiga (GP Portugal).

Padahal, sang pebalap sering mengalami kesulitan untuk menggunakan ban Michelin sehingga berkali-kali terjatuh saat bannya tidak mencapai temperatur yang cukup.

Manajer Rossi saat itu, Davide Brivio, mengakui hal tersebut.

Menurutnya akan lebih baik bagi Yamaha untuk mempertahankan pemisah tersebut untuk mengatur tensi di antara "dua ekor ayam jantan yang berada kandang yang sama".

"Mungkin lebih baik memisahkan mereka dan membiarkannya menjadi yang terbaik selama balapan," kata Brivio.

(Baca Juga: Regulasi Mesin Hingga Efek Kemenangan Rossi dan Stoner Warnai Evolusi Kecepatan MotoGP)

Semenjak itu hubungan keduanya memburuk hingga Rossi memutuskan hengkang ke Ducati pada musim 2010.

Terlepas dari hubungan buruk dengan The Doctor, Lorenzo mengakui kalau dirinya sebenarnya memuja sang rival.

"Meski saya tidak cocok dengan Rossi, dia adalah seorang pebalap yang telah berkontribusi banyak bagi dunia balap," kata Jorge Lorenzo.

"Saya sangat mengaguminya dan mencoba untuk belajar banyak darinya," ucap Jorge Lorenzo lagi.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P