Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Yamaha sadar, membuat lap time terbaik saat tes bukan jaminan musim akan berjalan sama baiknya.
Pengalaman 2017 tak pernah mereka lupakan.
Maverick Vinales menyapu bersih semua waktu terbaik selama tes pramusim, tapi begitu musim berjalan mereka hanya bagus di awal.
Tahun ini pendekatan Yamaha sebenarnya pas, memperbaiki faktor utama yang membuat performa mereka buruh sepanjang 2017: sasis.
Telah disepakati sasis yang digunakan sebagai basis pengembangan pada tes pramusim di Sepang, Malaysia, 28-30 Januari, adalah dari tahun 2016.
Awalnya berjalan baik, di mana Vinales dan Valentino Rossi menguasai tes pada dua hari pertama.
(Baca Juga: Wawancara Umuh Muchtar: Saya Memagari Persib!)
Namun ketika semua tim fokus pada pengujian maksimal seluruh komponen motor pada hari terakhir, di situlah Yamaha kedodoran.
Inilah yang membuat Rossi dan Vinales gundah.
Saking gundahnya, dua pebalap tim pabrikan ini sama sekali tak bisa melakukan simulasi lomba seperti halnya tim-tim pabrikan lain.
Simulasi itu diwakili oleh Johann Zarco, dengan catatan yang jauh dari spektakuler, seperti penampilannya di akhir musim 2017.
Ducati Desmosedici GP18 Bakal Lebih Memudahkan Lorenzo dan Dovizioso https://t.co/4Xu7LQ6LKo
— BolaSport.com (@BolaSportcom) February 1, 2018
Zarco melahap 15 lap, dengan rata-rata lap time 2:01,434, terpaut hampir satu detik dari waktu rata-rata yang dibuat Marc Marquez (Honda).
Yamaha tak khawatir soal akselerasi, karena ini mereka akui membaik dibanding 2017.
Mereka pun tak juga khawatir soal manajemen penggunaan ban, yang membuat mereka kewalahan pada paruh terakhir 2017, tapi kini juga membaik.
(Baca Juga: Sudah Ganti Klub, Kesialan Olivier Giroud Belum Juga Surut)
Hanya, motor mereka sangat tidak konsisten.
Pada hari tertentu bagus, sementara di lain waktu jelek.
Kalau itu dilakukan di sirkuit dan suhu berbeda mungkin bisa dimaklumi.
Tapi ini terjadi di trek, menggunakan setelan motor, dan suhu yang sama pula.
Dan perbedaan itu terjadi dalam waktu sekitar 24 jam saja.
Waktu terbaik Rossi lebih baik dibanding tahun lalu (1:59,589 vs 1:59,390), alias dipertajam 0,199 detik saja.
Tapi, waktu terbaiknya tahun ini kalah jauh dibanding Jorge Lorenzo (1:58,830).
Vinales, kalau boleh disorot karena dia adalah "Raja Tes Pramusim 2017", ternyata tidak mengalami perbaikan signifikan dibanding tes serupa tahun lalu.
Begini Siasat Pep Guardiola Guna Akali Absennya Leroy Sane dan Gabriel Jesus https://t.co/d5Td5a9Xq1
— BolaSport.com (@BolaSportcom) February 1, 2018
Tahun lalu saat ia dominan membuat waktu 1:59,368, sementara tahun ini 1:59,355. Itu artinya dia hanya membaik 0,013 detik.
Secara umum, Yamaha adalah tim dengan perbaikan paling tidak signifikan dari tes pramusim 2017 ke 2018.
Jangan dulu bandingkan dengan data para pesaing, yang bahkan mereka kalah dari Suzuki dan KTM dari sisi improvement.
KTM membaik 1,076 detik lewat Pol Espargaro, sementara Suzuki lebih oke 0,709 detik bersama Alex Rins.
Tes berikut di Buriram, Thailand, bakal membuat Yamaha bekerja lebih keras mencari sebab inkonsistensi ini.