Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Seorang pebalap tidak akan mengetahui apa saja yang dilakukannya dengan benar, maupun salah, jika hanya mengandalkan pengamatan mata sendiri saat berada di atas lintasan.
Rider juga tidak akan benar-benar mengerti bagaimana penampilannya jika hanya melihat dari angka dan data yang dikumpulkan oleh timnya.
Hal ini memunculkan adanya tren mencari "sepasang mata kedua" yang biasa di sebut sebagai 'pelatih pebalap' (biasanya merupakan seorang mantan pebalap).
Pelatih mengamati langsung pebalap dari luar lintasan dan memberi tahu bagian mana yang dapat membuat pebalap tampil lebih baik.
Walaupun sebenarnya, dengan kemajuan teknologi yang ada, pebalap bisa melihat kembali apa yang terjadi di lintasan melalui rekaman siaran televisi.
(Baca Juga: Tak Ingin Gagal Lagi, Jorge Lorenzo Menunjuk Mantan Pebalap Ini Jadi Pelatihnya)
"Saya dibantu oleh Randy (Mamola) dan saya melihatnya sebagai sebuah bantuan yang besar ketika memiliki sepasang mata di luar trek," kata Bradley Smith (KTM) dikutip BolaSport.com dari Crash.
Menurut Smith, pengamatan langsung di luar lintasan akan membuatnya paham apa saja yang memberikan hasil baik, dan juga yang tidak, serta bagaimana seharusnya melewati setiap sektor ketika berlomba.
Former #MotoGP title contender Sete Gibernau is watching FP2 from the Repsol Honda pits #CatalanGP pic.twitter.com/nhQdXbznhA
— CRASH.NET/MotoGP (@crash_motogp) June 12, 2015
Meskipun demikian, diperlukan orang yang tepat untuk bisa menyadari setiap momen penting untuk dievaluasi dan menjadi sebuah saran yang membantu pebalap untuk berkembang.
"Mereka (pelatih) bisa memberi tahu Anda, 'dia dan dia melibas tikungan dengan cara ini dan pebalap lain melakukannya seperti ini'," kata Smith